News
Sabtu, 5 Juli 2014 - 22:11 WIB

DEBAT CAPRES 2014 : Jokowi Sindir Impor BBM, Apa Kata Hatta?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi (JIBI/Bisnis/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Kedua pasangan capres-cawapres dihadapkan pada krisis energi di Indonesia. Hatta Rajasa menekankan insentif bagi BUMN migas untuk melakukan diversifikasi energi. Sedangkan Jokowi menyindir insentif yang selama ini hanya diberikan untuk impor BBM dan bukan untuk eksplorasi sumber energi baru.

Hatta Rajasa yang selama ini kerap dikritik soal kebijakan energi di masa pemerintahan SBY, berupaya meyakinkan publik untuk mendorong eksplorasi cadangan minyak dan gas baru. Seperti diberitakan sebelumnya, muncul dugaan ada upaya untuk mempersulit eksplorasi cadangan minyak baru dan kesengajaan untuk membuat ketergantungan BBM impor.

Advertisement

“Pertama, menghormati kontrak luar negeri soal tambang, tapi kita upayakan renegosiasi kita upayakan energi kita sustain. Kita meningkatkan cadangan, kita tingkatkan eksplorasi,” kata Hatta Rajasa dalam debat capres-cawapres, Sabtu (5/7/2014).

Sedangkan Jokowi menekankan rencana kebijakan jangka pendek soal dikonversi energi dari BBM ke gas. Hal itu dinilainya bisa mengurangi beban APBN. Jokowi juga menekankan infrastruktur seperti pembangunan kilang dan pemipaan yang harus ditambah.

“Infrastruktur, pemipaan harus diperbaiki, ini bisa diselesaikan dalam waktu 3 tahun. Selain itu,
transportasi publik harus dikerjakan secara baik di kota-kota besar, agar energi yang ada bisa dipakai seefisien mungkin,” kata Jokowi.

Advertisement

Jokowi mengatakan akan memberi perhatian pada riset untuk penemuan sumber energi baru dengan memberikan insentif. “Jangan hanya memberi insentif untuk impor tapi tidak untuk energi terbarukan,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif