SOLOPOS.COM - (Kiri ke kanan) Umar Kei, Hercules, dan Daud Kei (JIBI/SOLOPOS/detikcom)
JAKARTA- Daud Kei, 38 ditembak oleh empat pengendara motor (sebelumnya ditulis dua orang) saat hendak berunjuk rasa di Kejati DKI Jakarta, Senin (30/7). Daud Kei mengalami luka tembak di betis kirinya.
“Korban luka tembak betis sebelah kiri hingga tembus,” kata kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto saat dihubungi detikcom, Selasa (31/7/2012).
Menurut Rikwanto, peristiwa penembakan ini terjadi di dekat halte bus Kuningan, Jakarta Selatan. Saat itu, Daud bersama rekan-rekannya hendak melakukan unjuk rasa ke Kejati untuk menentang premanisme yang dilakukan John Kei.
“Tiba-tiba datang 4 orang dengan mengendarai sepeda motor lalu menembak korban dan langsung kabur,” ujarnya.
Warga Jl KH Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini akhirnya dibawa ke RS Pelni. Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus penembakan Daud Kei.
Seperti diberitakan, apda Senin kemarin, ada massa yang menggelar demo meminta agar John Kei dihukum berat di depan Kejati DKI Jakarta. Polisi menemukan tombak, golok, dan batu yang dibawa pendemo di kendaraan Metro Mini mereka. Ketika para demonstran meninggalkan lokasi demo, polisi sibuk mengangkut alat peraga tersebut.
Informasi dari Humas Polda Metro Jaya menyebutkan Daud ditembak oleh pengendara mobil saat hendak melaksanakan unjuk rasa ke Kejati dan Kejagung, Jakarta Selatan. Seorang saksi bernama Zakaria Matu, 43 dan Lius Mau, 25 mengatakan Daud dan rekan-rekannya berjalan di TKP dengan menumpang 20 mobil. Ada sekitar 150-an orang yang hendak berunjuk rasa.
Namun sebelum berangkat demo, ketika Daud sedang berdiri, tiba-tiba terdengar suara letusan tembakan dari dalam mobil warna putih. Saksi tidak melihat pengemudi atau orang yang berada di dalam mobil yang telah mengeluarkan timah panas ke Daud tersebut.
Siapa Daud Kei? Daud Kei berasal dari Pulau Kei, Maluku. Kelompok Daud Kei merupakan sempalan dari kelompok John Kei, yang ditangkap polisi pada Jumat, 17 Februari 2012. Daud yang punya nama asli Ladau Tetla Geni itu mulai terjun di “bisnis pengamanan” sejak 1993. Tahun 1995, Daud bergabung dengan John Kei. Daud sering ditugasi mengurus penagihan dan pengamanan di lokasi rawan bentrok dengan kelompok lain.
Sampai akhirnya, John Kei dan Daud pecah kongsi. Pemicunya, Daud menganggap cara John dalam menjalankan bisnis tagihan dan jaga lahan sudah kelewatan. John sangat kasar dan sering bikin perkara dengan kelompok lain di Jakarta dan sekitarnya.
