Solopos.com, JAKARTA — Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 125 orang.
Data sementara diperoleh dari hasil asesmen Dokter Kesehatan (Dokes) Polda Jawa Timur dan Tim DVI pada Minggu (2/10/2022) pukul 15.45 WIB.
“Data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129 orang. Tetapi setelah ditelusuri di rumah sakit terkait menjadi 125 orang,” kata Ketua Tim DVI Polri, Brigjen Pol. dr. Nyoman Eddy Purnama Wirawan.
Nyoman memerinci dari 125 korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi sebanyak 124 orang, sisanya satu orang belum teridentifikasi berada di RSSA atau RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Nyoman memerinci dari 125 korban meninggal dunia yang sudah teridentifikasi sebanyak 124 orang, sisanya satu orang belum teridentifikasi berada di RSSA atau RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
Menurut dia, terjadi selisih data karena satu data korban tercatat dua kali. Dia mencontohkan korban atas nama Klarisa, 18, di RSUD Kanjuruhan. Nama tersebut juga tercatat Clarita, 18, di RS Teja Husada.
Baca Juga : 130 Meninggal Dunia, Tragedi Kanjuruhan Bencana Sepak Bola Terbesar Kedua Dunia
Tim juga menemukan kesalahan pencatatan di RS Salsabila. Sebelumnya di rumah sakit tersebut tercatat tiga orang meninggal. Lalu, satu orang dirujuk.
Namun, setelah dikonfirmasi satu orang meninggal atas nama Haikal, 15, atau Tirtoyudo serta tiga orang dirujuk ke RSSA dan sudah teridentifikasi.
“Tim DVI saat ini kerja cepat, tapi masih bisa berubah datanya karena tim masih bekerja,” tutur Dedi.
Berikut rincian data jumlah korban meninggal dunia yang tercatat di sejumlah rumah sakit:
Baca Juga : Sejarah Stadion Kanjuruhan Malang, Saksi Bisu Tragedi yang Tewaskan 130 Orang
Selain itu, satu korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara atau Stadion Kanjuruhan Malang langsung dibawa pulang karena sudah teridentifikasi oleh keluarga.
Selain korban meninggal, tragedi kerusuhan di Kanjuruhan Malang itu juga menyebabkan 232 orang mengalami luka-luka. Para korban mengalami luka-luka karena terinjak, patah tulang, dislokasi, engsel lepas, mata perih, dan kadar oksigen rendah.
Baca Juga : Lemkapi: Intelijen Kecolongan, Propam Audit Investigasi Tragedi Kanjuruhan