SOLOPOS.COM - Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Ahmad Supriyadi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)
Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Ahmad Supriyadi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)
SOLO–Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel Inf Ahmad Supriyadi, membantah adanya dugaan anggota TNI yang terlibat dalam perkelahian dengan warga saat pertunjukan konser dangdut Orkes Melayu (OM) Monata, di Lapangan Sunggingan, Boyolali, Rabu (20/6) malam. Akibat peristiwa itu, lima anggota Polres Boyolali mengalami luka-luka.
“Enggak ada apa-apa. Itu bukan anggota kami, mungkin saja masyarakat biasa,” ujar Ahmad Supriyadi saat dikonfirmasi wartawan soal pelaku perkelahian, Kamis (21/6/2012).
Menurut Danrem, acara pertunjukan musik diikuti oleh masyarakat banyak. Oleh karena itu, keadaan di lokasi telah campur aduk dengan massa dalam satu tempat. “Sudahlah, kami enggak akan berkomentar banyak. Kalau ada anggota terlibat akan ditangani Denpom, hla wong ini enggak ada anggota yang terlibat. Tontonan itu diikuti oleh masyarakat banyak,” pungkas Supriyadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah anggota Polres Boyolali luka-luka saat bertugas mengamankan konser musik dangdut di lapangan Sono Krido, Sunggingan, Boyolali Kota, Rabu (20/6) malam. Mereka terluka lantaran dikeroyok penonton dangdut. Akibatnya, para anggota kini masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Sejumlah informasi menyebutkan ada sekitar 9 anggota Polres Boyolali yang terluka. Bahkan, bentrokan ini memecahkan kaca truk bagian depan milik Dalmas Polres Boyolali.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di lapangan menyebutkan, bentrokan ini berawal dari adanya sekelompok massa yang diketahui berambut cepak ribut dengan penonton lain. Keributan ini pun memicu terjadinya perkelahian.
