News
Kamis, 7 Januari 2010 - 16:13 WIB

Dahlan Iskan lepas bisnis PLTU di Kaltim

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Samarinda–Dirut PT PLN Persero Dahlan Iskan memastikan dirinya tidak lagi terlibat bisnis PLTU 2×25 Megawatts di Tanjung Batu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim). Dahlan sudah mundur sebagai direktur dari perusahaan yang mengelola PLTU tersebut.

“Saya sudah tidak berhak lagi berbicara soal CFK. Saya sudah cabut dari sana,”kata Dahlan,kepada wartawan di Hotel Bumi Senyiur,Samarinda,Kamis (7/01).

Advertisement

Menurut Dahlan, PLTU yang dikelola PT Cahaya Fajar Kaltim (CFK) itu kini ditawarkan ke sejumlah investor asing. Namun dari sekian banyak calon investor, yang menyatakan keseriusannya adalah Quvat Investment, investor internasional yang berkantor di Singapura dan juga di Jakarta.

“Jual PLTU itu bukan seperti jual singkong yang dijual, terus langsung laku,” ujar Dahlan.

Advertisement

“Jual PLTU itu bukan seperti jual singkong yang dijual, terus langsung laku,” ujar Dahlan.

PT CFK yang dipimpin Zainal Muttaqin, salah satu pimpinan Jawa Pos Grup itu saat ini memiliki 60 persen saham di PLTU trsebut dan sisa 40 persennya dimiliki Pemprov Kaltim.

Dijelaskan Dahlan, banyak yang menyatakan minatnya memiliki PLTU tersebut di Kaltim. Namun Dahlan mengaku tidak ingin melanggar ketentuan etika bisnis.

Advertisement

Dahlan menegaskan pula, keputusannya untuk mundur tersebut adalah dalam rangka memenuhi peraturan yang tidak memperbolehkan rangkap jabatan sebagai direktur. Namun untuk kepemilikan saham, Dahlan mengaku tidak mesti melepasnya.

“Kalau tentang boleh tidaknya punya saham, saya belum tahu peraturannya karena saham itu kan termasuk kekayaan dan apakah harus saya jual? Yang jelas,sebagai direktur (PT CFK) saya harus berhenti dan saya sudah berhenti,” pungkas Dahlan.

Dikonfirmasi terpisah, Gubernur Kaltim Awang Farouk Ishak mengaku belum mendengar rencana Dahlan Iskan menjual PT CFK.

Advertisement

“Saya baru dengar.Tapi kita dengar dulu dari pemiliknya (Dahlan Iskan) dan tentunya ada rapat pemegang saham. Belum ada penjelasan resmi. Jadi belum ada keputusan,” kata Awang.

Awang sebagai orang nomor satu di Kaltim juga belum bersikap apakah akan mengikuti langkah Dahlan tersebut. Namun demikian,sambung Awang,siapapun pemegang saham utama PT CFK, Kaltim siap bekerjasama.

“Kita jadi partnership lah,” tambah Awang.

Advertisement

 

dtc/tya

Advertisement
Kata Kunci : Dirut PLN
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif