SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 50 unit kapal milik nelayan Desa Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal hanyut diterjang banjir bandang.
Wakil Ketua Kelompok Nelayan Wilujeng, Kendal, Sugeng, mengatakan 50 unit kapal milik anggotanya yang ditambatkan di tepi pantai diterjang banjir bandang pada pukul 21.00 WIB, Sabtu (13/7/2013).
“Setelah dilakukan pencarian 38 unit kapal bisa ditemukan, sedang 12 unit masih tenggelam belum ditemukan,” katanya ketika dihubungi Solopos.com dari Semarang, Minggu (14/7/2013).
Akibat kejadian itu, lanjut dia, nelayan mengalami kerugian mencapai ratusan juta, karena harga satu unit kapal berkekuatan 3 gross itu mencapai Rp30 juta.
Sedang kapal yang berhasil diselamatkan kondisinya 50 persen rusak berat, terutama jaring dan mesin kapal, sehingga tidak bisa digunakan pergi ke laut.
“Kejadian ini sudah kami laporkan kepada Bupati Kendal, supaya bisa mendapatkan bantuan dana perbaikan kapal,” ucapnya.
Tanpa adanya bantuan dana dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal, kata Sugeng, maka nelayan tidak sanggup untuk memperbaiki kapal yang rusak, terutama mengganti jaring dan mesin.
Sebab, nelayan tidak mempunyai biaya untuk perbaikan kapal dan pembelian perlengkapan jaring dan mesin yang membutuhkan dana besar.
“Padahal satu-satunya mata pencaharian nelayan hanya mencari ikan di laut. Praktis saat ini tidak bisa mencari nafkah,” tandasnya.
Dia berharap Pemkab Kendal, segera memberikan bantuan dana, supaya nelayan kembali lagi bekerja mencari ikan di laut.
Kelompok Nelayan Wilujeng, imbuh Sugeng, memiliki anggota aktif sebanyak 102 nelayan.
”Kami berharap Pemkab Kendal secepatnya memberikan bantuan dana untuk perbaikan kapal dan pembelian jaring dan mesin kapal,” harapnya.