News
Senin, 4 Desember 2023 - 16:02 WIB

Covid-19 di Singapura Melonjak, Ini Dugaan dan Langkah Kemenkes

Newswire  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tenaga medis memegang tulisan Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, SINGAPURA — Singapura mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 yang tiba-tiba menembus angka 22.000 kasus pada awal Desember 2023. 

Angka ini meningkat 2 kali lipat, di mana pada minggu sebelumnya, Singapura hanya mencatatkan kasus 10.726. 

Advertisement

Melansir Strait Times via Bisnis.com, Menteri Kesehatan Singapura mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di Singapura ini kemungkinan disebabkan karena tingginya perjalanan atau traveling, berkurangnya imun, hingga munculnya varian baru. 

Meskipun varian yang paling umum saat ini adalah HK.3, yang menyumbang hampir separuh jumlah infeksi. HK.3 merupakan sub-varian dari EG.5.1 yang dominan sejak Juli. Kemudian seluruh varian virus Covid-19 yang beredar saat ini merupakan subvarian Omicron. 

Advertisement

Meskipun varian yang paling umum saat ini adalah HK.3, yang menyumbang hampir separuh jumlah infeksi. HK.3 merupakan sub-varian dari EG.5.1 yang dominan sejak Juli. Kemudian seluruh varian virus Covid-19 yang beredar saat ini merupakan subvarian Omicron. 

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” katanya. 

Diapun meminta semua masyarakat tenang lantaran rata-rata kasus rawat inap dan ICU harian akibat Covid-19 tetap stabil. 

Advertisement

Mengingat peningkatan penyakit pernafasan di negara-negara belahan bumi utara pada bulan-bulan musim dingin, kementerian mengatakan kejadian penyakit pernafasan secara keseluruhan di Singapura tetap stabil selama sebulan terakhir. 

“Tidak ada indikasi peningkatan penyakit pernapasan parah, termasuk pada anak-anak,” tambahnya. 

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada atas meningkatnya kasus ini dan kembali membudayakan penggunaan masker saat berada di luar rumah.

Advertisement

Di sisi lain, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk menjalankan perlindungan ganda berupa vaksinasi dan protokol kesehatan dalam merespons peningkatan laju kasus Covid-19 yang kini meningkat di Singapura.

“Kami juga melihat ada kenaikan, cuma kan memang bagusnya, kita masih ada vaksinasi. Kalau itu divaksin, kita seharusnya bisa bagus,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin di Balai Sudirman Jakarta, Senin, menjawab kenaikan kasus Covid-19 di Singapura.

Kepada masyarakat yang belum divaksinasi Covid-19 dosis penguat untuk segera mengakses layanan di fasilitas kesehatan terdekat. 

Advertisement

Program vaksinasi tersebut masih digratiskan hingga akhir Desember 2023, kata Menkes Budi menambahkan.

“Mumpung sampai Desember ini kan masih gratis, ya itu dimanfaatkan saja,” katanya.

Selain perlindungan vaksin, kata Menkes Budi, masyarakat juga perlu kombinasi protokol kesehatan (prokes) seperti tetap membiasakan mencuci tangan dan memakai masker, khususnya di ruang publik.

Dalam kesempatan itu Menkes Budi memastikan tren peningkatan kasus Covid-19 di Singapura belum memicu lonjakan pasien di rumah sakit yang ada di Indonesia.

“Untuk yang masuk rumah sakit kami nggak melihat. Memang ada peningkatan dari yang kena, tapi karena imunitasnya sudah bagus dengan vaksinasi jadi bagus,” kata Menkes Budi menjawab pertanyaan terkait jumlah pasien Covid-19 saat ini di rumah sakit.

Kasus Covid-19 di Singapura pada kurun 19-25 November 2023 mencapai 22.094 kasus. Jumlah itu naik dua kali lipat dari pekan sebelumnya sebanyak 10.726 kasus.

Pasien terinfeksi Covid-19 di Singapura rata-rata menjalani rawat inap dengan keterisian ICU masih relatif stabil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif