News
Selasa, 14 Desember 2021 - 20:37 WIB

Covid-19 di Amerika Serikat Tembus 50 Juta Kasus

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi varian baru Covid-19 yang dinamai omicron oleh WHO. (Antara)

Solopos.com, WASHINGTON — Total kasus Covid-19 di Amerika Serikat pada Senin (13/12/2021) telah menembus angka 50 juta.

Menurut data dari Universitas Johns Hopkins, hingga pukul 14.22 waktu setempat atau 02.22 WIB pada Selasa (14/12/2021), jumlah kasus Covid-19 di negara tersebut naik menjadi 50.009.507, dengan total 797.916 kematian. California memuncaki daftar jumlah kasus tingkat negara bagian dengan 5.169.348 kasus.

Advertisement

Texas mengonfirmasi kasus terbanyak kedua yaitu 4.394.772, diikuti oleh Florida dengan 3.754.042 kasus, New York dengan 2.854.057 kasus, dan Illinois dengan lebih dari 1,9 juta kasus.

Baca Juga: Raih Gelar Miss Universe 2021, Ini Rahasia Kemenangan Harnaaz Sandhu

Advertisement

Baca Juga: Raih Gelar Miss Universe 2021, Ini Rahasia Kemenangan Harnaaz Sandhu

Selain itu beberapa negara bagian lainnya yang melaporkan lebih dari 1,2 juta kasus meliputi Pennsylvania, Ohio, Georgia, Michigan, Carolina Utara, Tennessee, Arizona, dan New Jersey. Amerika Serikat masih menjadi negara yang paling parah terdampak pandemi.

Seperti dilansir Antaranews, negara itu mencatatkan jumlah kasus dan kematian terbanyak di dunia yang masing-masing mencakup 18 persen dari kasus global dan lebih dari 15 persen dari kematian global.

Advertisement

Baca Juga: Emisi Karbon Meningkat, Suhu Arktik Capai Rekor Terpanas pada 2020

Kematian Pertama Akibat Omicron di Inggris

Sementara itu, Inggris pada Senin (13/12/2021), mengumumkan kasus kematian pertama varian Omicron Covid-19 di sana. Kasus tersebut muncul di saat Inggris tengah mendorong warganya untuk vaksinasi booster.

Pada kunjungan ke pusat vaksinasi di London Barat, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan varian Omicron menyumbang sekitar 40 persen dari kasus di ibukota Inggris, serta jumlah pasien yang masuk RS meningkat.

Advertisement

“Sayangnya, setidaknya satu pasien telah dipastikan meninggal dengan Omicron,” kata Boris kepada wartawan dikutip Liputan6 dari situs Channel News Asia pada Selasa (14/12/2021).

Dengan sudah adanya satu kasus kematian akibat varian Omicron, Boris mengungkapkan bahwa varian baru satu ini tidak bisa lagi dianggap remeh.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini : 14 Desember 1995, Perjanjian Dayton Diteken

Advertisement

“Tampaknya memang ini adalah kematian Omicron pertama yang dikonfirmasi,” ujar Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) kepada AFP.

Tetapi ECDC menjelaskan bahwa banyak kasus di seluruh dunia tidak diurutkan secara genom, jadi mustahil untuk mengetahui apakah ini adalah kematian Omicron pertama di dunia.

Boris Johnson pun mengatakan bahwa tindakan darurat diperlukan guna mencegah rumah sakit menjadi kewalahan dalam beberapa pekan ke depan.

Dan, semua orang dewasa d Inggris direncanakan akan menerima vaksin Covid-19 ketiga pada akhir Desember 2021 sebulan lebih awal dari tenggat waktu pemerintah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif