SOLOPOS.COM - Ilustrasi penangkapan. (Hengky Irawan/JIBI/Harian Jogja)
Solopos.com, JAKARTA — Bos warung tegal (warteg) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berinisial EW yang menjadi tersangka perkosaan karyawan di bawah umur masih menjalani perawatan di RS Kramatjati, Jakarta.
EW mengalami luka serius akibat menusuk perutnya sendiri dengan pisau setelah memperkosa pegawainya sendiri yang masih berusia 17 tahun, Minggu (6/2/2022) lalu.
Video penggerebekan bos warteg Bekasi seusai berbuat bejat itu viral di media sosial.
“Karena mau bunuh diri setelah melakukan (pemerkosaan), dirawat di RS Kramatjati,” ujar Kapolsek Cikarang Utara Kompol Mustakim seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Inews, Jumat (11/2/2022).
“Karena mau bunuh diri setelah melakukan (pemerkosaan), dirawat di RS Kramatjati,” ujar Kapolsek Cikarang Utara Kompol Mustakim seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube Inews, Jumat (11/2/2022).
Baca Juga: Disebut Bukan Korban Pemerkosaan, Wanita Boyolali Ungkap Kronologi Ini
Kapolsek mengatakan, korban yang masih berusia 17 tahun mengalami trauma akibat perbuatan EW. Berdasarkan pemeriksaan, motif tindakan EW itu karena sudah lama tidak bersama istrinya.
Pelaku kini masih dirawat ke RS Polri Kramatjati. Sebab, pelaku berusaha bunuh diri setelah memperkosa korban.
Berdasarkan informasi, peristiwa pemerkosaan terjadi pada Minggu (6/2/2022) sekitar pukul 05.30 WIB. Pemerkosaan terjadi di warteg yang dikelola ES di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: Kasus Tak Jelas, Ayah Bocah Korban Perkosaan di Sragen Sulit Cari Kerja
Pelaku masuk ke kamar korban dan mendorongnya hingga terjatuh. Aksi bejat itu pun terjadi.
“Setelah selesai melakukan (pemerkosaan), pelaku keluar dari kamar dan mengambil pisau di dapur dan mengancam korban ‘Awas, kalau teriak, saya bunuh’,” ujar Kompol Mustakim.
Pelaku lantas keluar dari kamar korban. Seketika korban menelepon keluarganya yang tinggal tak jauh dari lokasi warung.
Seketika, keluarga dan warga sekitar mendatangi lokasi pemerkosaan. Pelaku pun diamankan warga.