News
Kamis, 2 Agustus 2012 - 05:26 WIB

CHINA PROTES Sanksi Baru AS Atas Iran

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

WASHINGTON–Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, Selasa (31/7/2012) waktu setempat, mengumumkan sanksi baru terhadap Iran. Sementara, China memprotes sanksi baru AS tersebut dan mendesak untuk mencabutnya.

Sanksi-sanksi baru AS itu dimaksudkan meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Iran, dengan menghukum individu atau perusahaan yang membantu Iran menghindari larangan yang ada di bawah hukum AS. Departemen Keuangan AS juga mengumumkan sanksi terhadap dua lembaga keuangan, yakni Bank of Kunlun China dan Elaf Bank Islam di Irak.

Advertisement

Kedua lembaga keuangan itu disebut Obama telah memfasilitasi penjualan minyak bumi Iran bernilai jutaan dolar AS, yang berimbas pada kucuran dana bagi program nuklir Teheran. Ekspor minyak merupakan sumber utama dana segar bagi Teheran.

“Kami telah memberi pilihan jelas kepada pemerintah Iran, memenuhi kewajiban internasional dan bergabung kembali dengan komunitas bangsa-bangsa, atau menghadapi konsekuensi yang berkembang,” ujar Obama dalam pernyataannya, seperti dilansir yahoonews.

“AS tetap berkomitmen dengan solusi diplomatik, tetapi Iran bertanggung jawab mematuhi kewajiban internasional,” tegas Obama. Sanksi baru AS itu juga menargetkan perusahaan atau individu yang berbisnis dengan Perusahaan Minyak Nasional Iran, Perusahaan Naftiran Intertrade, atau Bank Sentral Iran, atau membantu pemerintah Iran memperoleh dolar atau logam mulia.

Advertisement

Atas sanksi yang dikenakan AS terhadap Bank of Kunlun karena bertransaksi dengan Iran, Beijing mendesak Washington mencabut sanski itu dan siap mengajukan protes resmi. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China menyatakan, penjatuhan sanksi AS itu melanggar norma hubungan internasional dan dikhawatirkan dapat merusak hubungan antara Beijing dan Washington.

Dalam pernyataannya itu, China menyebutkan ketidakpuasannya dan menilai langkah AS itu tidak berdasar. “China dan Iran memiliki hubungan yang normal, keduanya melakukan kerja sama usaha secara terbuka dan transparan di bidang energi dan perdagangan,” tambah pernyataan itu.

Kemenlu China menegaskan, transaksi antara kedua negara tidak berkaitan dengan rencana nuklir Iran. “Tidak ada pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB atau norma-norma internasional.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif