News
Jumat, 18 Juni 2010 - 12:53 WIB

China minta G20 tidak ikut campur urusi mata uangnya

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Beijing –-China bersuara keras meminta G20 agar tidak mencampuri kebijakan mata uangnya. China menegaskan, masalah fleksibilitas Yuan tidak layak diperdebatkan dalam forum internasional.

“Yuan adalah mata uang China. Ini bukanlah sebuah isu yang harus didiskusikan oleh komunitas internasional,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri China, Cui Tiankai seperti dikutip dari AFP, Jumat (18/6).

Advertisement

Tekanan internasional kepada China agar melakukan revaluasi Yuan terus memuncah. AS bahkan menuding China sengaja menjaga mata uangnya terus melemah demi para eksportirnya sehingga menyebabkan terjadinya perdagangan yang tidak adil. Hal itu pada akhirnya menyebabkan meningkatnya pengangguran di AS.

Sander Levin, salah satu anggota Komite Perdagangan dan Perpajakan Kongres AS yang cukup berpengaruh sebelumnya mengatakan, pertemuan G20 di Toronto 26-27 Juni mendatang menjadi sebuah titik penting bagi China untuk mengubah kebijakan mata uangnya yang tidak fleksibel.

Namun petinggi Bank Sentral China, Zhang Tao mengatakan, masalah Yuan tidak pernah menjadi agenda dalam pertemuan G20 sebelumnya. Ia juga menegaskan, Beijing akan menyesuaikan kebijakan mata uang sesuai kebutuhannya.

Advertisement

Levin mengingatkan China untuk segera mengubah kebijakan mata uangnya atau akan berhadapan dengan Kongres AS. Kebijakan China atas mata uangnya tersebut dinilai sudah sangat merugikan AS.

“Tujuh tahun AS bersabar dan komunitas internasional sudah kehabisan (kesabaran,” ketusnya.

Menkeu AS, Timothy Geithner sebelumnya juga mengatakan, China menolak merevaluasi mata uangnya, yang kini secara efektif dipatok pada 6,8 dolar selama 2 tahun terakhir.

Advertisement

dtc/isw

Advertisement
Kata Kunci : G20 Tidak Ikut Campur
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif