News
Kamis, 24 Juni 2010 - 13:49 WIB

China hancurkan sel teroris di Xinjiang

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - internet

China--Pasukan keamanan China telah menghancurkan sel teroris di wilayah konflik Xinjiang. Langkah ini dilakukan hampir setahun setelah kekerasan etnis di Urumqi, ibukota Xinjiang yang menewaskan sekitar 200 orang.

Juru bicara Kementerian Keamanan Publik Wu Heping mengatakan, lebih dari 10 anggota kelompok teroris yang ditangkap itu sedang merencanakan serangan-serangan di Xinjiang. Polisi juga telah menyita bahan-bahan peledak, pisau-pisau dan peralatan lain dari kelompok tersebut.

Advertisement

“Penghancuran kelompok teroris besar ini sekali lagi membuktikan bahwa Gerakan Islam Turkestan Timur adalah ancaman teror besar yang dihadapi China saat ini dan seterusnya,” kata Wu seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (24/6).

Wu menyebutkan dua pemimpin kelompok tersebut adalah Abudourexiti Abulaiti (42) dan Yiming Semaier (33). Xinjiang terletak di perbatasan China dengan Afghanistan, Pakistan dan beberapa negara Asia Tengah.

Menurut Wu, kelompok tersebut telah merencanakan serangkaian serangan di sejumlah kota di Xinjiang seperti Kashgar, Hotan dan Aksu. Namun rencana itu berhasil digagalkan dan beberapa dari mereka melarikan diri.

Advertisement

Namun Dilxat Raxit, juru bicara kelompok Kongres Uighur Dunia mengatakan, pengumuman penangkapan anggota teroris tersebut mencurigakan. Sebab itu itu terjadi sebelum peringatan setahun kekerasan etnis di Urumqi, ibukota Xinjiang.

“China punya motif politik dalam memilih periode sebelum peringatan 5 Juli untuk mempublikasikan ini,” kata Raxit. “Maksudnya adalah untuk meningkatkan tekanan terhadap kaum Uighur,” imbuhnya.

“Bukti-bukti yang diberikan oleh pemerintah China hanya sepihak, tanpa verifikasi independen dan tidak ada bukti yang kredibel,” tandasnya.

Advertisement

Pemerintah Beijing kerap menyalahkan kelompok-kelompok separatis di Xinjiang atas serangan-serangan yang menargetkan kepolisian atau pemerintah. Pemerintah China menuding kelompok tersebut bekerja sama dengan jaringan Al Qaeda atau militan-militan Asia Tengah untuk mendirikan negara merdeka bernama Turkestan Timur.

Pada 5 Juli mendatangdepan merupakan peringatan setahun kerusuhan di Urumqi, Xinjiang di mana warga Uighur menyerang warga Han yang kemudian melakukan aksi balas dendam beberapa hari kemudian. Kerusuhan etnis itu menewaskan setidaknya 200 orang.

dtc/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif