News
Kamis, 16 Desember 2021 - 22:24 WIB

Cegah Persebaran Omicron, RSDC Wisma Atlet Diisolasi Tujuh Hari

Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pasien COVID-19 berolahraga di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/8/2021). Menurut Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, tingkat keterisian tempat tidur atau 'bed occupancy rate (BOR)' di RSDC Wisma Atlet turun menjadi 21,9 persen. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah mengisolasi RSDC Wisma Atlet Kemayoran per Kamis (16/12/2021) hingga tujuh hari ke depan sebagai bentuk antisipasi dini mencegah penularan varian Omicron menyusul ditemukannya kasus penularan di area rumah sakit tersebut.

Keputusan ini diambil berdasarkan rapat koordinasi dengan Menko Marinvest, Menteri Kesehatan, TNI, dan Satgas Penanganan Covid-19, yang dilanjutkan dengan rapat teknis dengan kementerian lembaga terkait hari ini.

Advertisement

“Perkembangan situasi terakhir menjadikan pemerintah harus bertindak cepat mencegah terjadinya transmisi lokal virus Varian Omicron. Isolasi RSDC adalah langkah yang diharapkan efektif untuk tujuan tersebut,” tutur Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letnan Jenderal Suharyanto dalam siaran pers yang diterima Solopos.com, Kamis (16/12/2021).

RSDC Wisma Atlet Kemayoran merupakan rumah sakit khusus untuk merawat pasien Covid-19 sejak pandemi melanda Indonesia pada pertengahan Maret 2020. Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa tower rumah sakit ini difungsikan sebagai tempat karantina pelaku perjalanan internasional, melengkapi Wisma Atlet Pademangan.

Suharyanto mengatakan, pemerintah juga membuka Rusun Nagrak, di Cilincing Jakarta Utara untuk karantina terpusat bagi PMI, Pelajar, dan ASN sebagai cadangan tempat karantina.

Advertisement

Baca Juga: Omicron Terdeteksi di Indonesia, Ganjar: Sudah Dikunci Saja Pintu Masuk 

“Rusun Nagrak memiliki kapasitas lebih dari 4.000 tempat tidur. Dua hari lalu, saya sudah mengecek kesiapannya,” lanjutnya.

Menurut Kasatgas, karena jumlah tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terbatas dan akan segera diberlakukan isolasi area Wisma Atlet, tenaga kesehatan untuk dikarantina Rusun Nagrak akan didukung oleh SDM dari Dinas Kesehatan Jakarta.

Advertisement

Suharyanto juga meminta bagi pasien yang sudah selesai masa karantina di Tower 4 RSDC Wisma Atlet, selama 14 hari ke belakang, untuk terus memantau kondisi kesehatan, apabila terjadi gejala segera laporkan kepada puskesmas di wilayahnya.

“Saya mengimbau agar masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dengan memperketat protokol kesehatan, segera melakukan vaksinasi, dan menghadapi Natal dan Tahun Baru dengan mengurangi mobilitas,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif