News
Sabtu, 24 Agustus 2013 - 19:55 WIB

CAPRES 2014 : "Dukungan PDIP Mulai Mengerucut ke Jokowi"

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Joko Widodo (dokJIBI/SOLOPOS)

Gubernur DKI Joko Widodo (Dok/Solopos)

Solopos.com, JAKARTA — Dalam berbagai hal Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memuju kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi). Salah satunya, saat kampanye Pilgub Jatim. Tanpa tedeng aling-aling, hal ini mengisyaratkan sebuah pesan politik yang bisa dibaca sebagai isyarat diajukannya Jokowi jadi Capres PDIP.

Advertisement

“Sepertinya semakin mengerucut ke Jokowi. Kalau melihat retorika politik yang dibangun, konteks semakin mengedepankan Jokowi. Ada pergerakan yang semakin mengerucut ke Jokowi untuk maju sebagai cares,” kata pengamat politik UIN Jakarta, Gun Gun Heryanto, seperti dilansir detikcom, Sabtu (24/8/2013).

Mencapreskan Jokowi, menurut Gun, adalah keputusan strategis bagi PDIP. Karena saat ini PDIP punya kans besar memenangkan Pemilu 2014, di tengah kritik terhadap kinerja Presiden SBY belakangan ini.

“Pertimbangan pertama karena PDIP punya momentum sebagai partai untuk mendapatkan apresiasi di Pemilu 2014. Kebetulan pemerintahan SBY sedang mendapat sorotan tajam, maka orang akan mencari alternatif partai lain,” katanya.

Advertisement

Elektabilitas PDIP memang terus menanjak dan bersaing ketat dengan Golkar. Menurut Gun, hal itu tidak terlepas dari Jokowi effect yang terus bergulir karena kepiawaian Gubernur DKI Jakarta tersebut membenahi ibu kota.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa naiknya aspirasi publik terhadap PDIP juga tidak bisa dilepaskan dari munculnya Jokowi di DKI. Maka ketemulah posisi di mana Jokowi merupakan pilihan strategis bagi PDIP kemudian mencapreskannya,” nilai Gun.

Terlebih, Gun melanjutkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kemungkinan kecil nyapres lagi.

Advertisement

“Dia tentu akan berpikir 1.000 kali jika pun dia mau nyapres. Karena risiko politiknya akan maju dia akan dipermalukan dan di posisi ini dia harus punya opsi lain. Yakni sosok yang lebih kuat dari Mega dalam psikopolitik dan untuk kekinian tokoh tersebut adalah Jokowi,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif