News
Rabu, 6 November 2019 - 21:35 WIB

Candra Wibowo CEO Janjaya Group, Nyaris Putus Sekolah Kini Punya 300 Karyawan

Shoqib Angriawan  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CEO Janjaya Group, Candra Wibowo. (Istimewa/Janjaya Group)

Solopos.com, SOLO -- Janjaya Group merupakan perusahaan yang mempunyai unit usaha di berbagai lini bisnis. Mulai dari kuliner, wisata hingga bengkel. Di tangan dingin Candra Wibowo, pria kelahiran Klaten berusia  38 tahun ini kini Janjaya Group menjadi gurita bisnis di wilayah Soloraya.

Untuk mencapai kesuksesan itu, Candra Wibowo jatuh bangun membangunnya. Bahkan suami dari Lita Wibowo ini pernah nyaris putus sekolah dan diusir dari rumah kontrakan. Kegigihan Candra Wibowo membuahkan hasil, Janjaya Group kini memperkerjakan 300 karyawan.

Advertisement

Berlokasi di Comando Coffee, Kartasura, Sukoharjo yang menjadi salah satu lini bisnisnya, pengusaha muda Soloraya ini menuturkan perjalanan hidupnya kepada wartawan Solopos, Shoqib Angriawan.

Bisa diceritakan latar belakang kehidupan Anda?

Lahir dari keluarga petani membuat saya belajar apa arti bekerja keras. Saya lahir di Klaten, 19 Desember 1980. Saya masih ingat betul bagaimana perjuangan orang tua untuk mendapatkan uang. Saya pernah nyaris putus sekolah karena tidak memiliki uang untuk membayar SPP. Namun saya bertekad kuat dan terus berjuang hingga berhasil lulus SMA tepat waktu.

Advertisement

Bisa diceritakan latar belakang kehidupan Anda?

Lahir dari keluarga petani membuat saya belajar apa arti bekerja keras. Saya lahir di Klaten, 19 Desember 1980. Saya masih ingat betul bagaimana perjuangan orang tua untuk mendapatkan uang. Saya pernah nyaris putus sekolah karena tidak memiliki uang untuk membayar SPP. Namun saya bertekad kuat dan terus berjuang hingga berhasil lulus SMA tepat waktu.

Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dari sekolah saya suka menghadiri majelis ilmu atau pengajian hingga ke berbagai daerah. Istilahnya nyantri kalong (ikut belajar tapi tidak mondok di pondok pesantren).

Melalui kajian ilmu itu, saya banyak mendapatkan ketenangan hati dan spiritual. Meski hidup dengan serba keterbatasan, namun sebagai seorang muslim jangan sampai lupa untuk beribadah.

Advertisement

Bagaimana langkah awal sehingga meyakinkan diri untuk berwirausaha?

Saya banyak membaca buku profil pengusaha. Saya mengagumi Pak Lukminto (H.M. Lukminto, pendiri Sritex), Bob Sadino, Rhenald Kasali, James Riady dan Purdi Chandra. Lalu saya termotivasi untuk berwirausaha sejak usia muda.

Saya merasa risih kalau melihat anak muda hanya nongkrong dan menganggur. Di kampung saya menggerakkan anak muda untuk berwirausaha bersama dengan membuat telur asin. Ini adalah usaha pertama saya.

Saya juga suka belajar. Lulus SMA saya melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang S1 jurusan ekonomi. Seiring dengan pertambahan usia, saya semakin bertekad untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Advertisement

Saya berpikir bagaimana caranya agar mampu memberikan manfaat untuk banyak orang dan akhirnya saya memilih berwirausaha. Bermacam usaha mulai saya tekuni, mulai dari jual beli limbah kertas, plastik dan besi, air minum, hingga laundry.

Saat ini saya juga masih melanjutkan studi ke jenjang Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Bagaimana proses membangun usaha Anda?

Selama dua tahun pertama, usaha yang dibangun masih banyak menemui ganjalan. Saya bahkan sempat tidak bisa membayar sewa kontrakan dan nyaris diusir dari rumah.

Advertisement

Berkat usaha yang keras, tekad yang kuat dan doa, bisnis kami tumbuh positif. Semula yang hanya memiliki satu karyawan, kini dia sudah memiliki 300-an karyawan.

Jenis usahanya pun beragam, mulai dari air kemasan, bengkel kendaraan, sparepart, barang bekas, kontraktor, mechanical electrical, toko elektronik, laundry, restoran, pijat refleksi, budi daya perikanan, pancingan, dan outbound.

Nama usahanya di antaranya adalah Sinar Mina Nusantara, Jadi Mulya Perkasa, Telogo Ndaru, Utama Teknik, Airoman Indonesia, Benethes Reflexology, Podomoro Motors, Mas Manteb Sahali, Satoe Hari Jadi, dan Comando Coffee. Visi saya mendirikan 25 anak usaha di bawah bendera Janjaya Group.

Bagaimana peran Lita Wibowo sang Istri dalam kehidupan Candra Wibowo?

Bersambung....

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif