SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
“Secara pribadi baik,” ujar Darmin saat dimintai pendapat di Jakarta, Senin (25/2/2013) malam.
Pemilihan Agus, kata dia, tentu sudah dipertimbangkan secara matang. “Itu memang prerogatif presiden. Itu berarti sudah dipertimbangkan baik-baik,” tambahnya.
Saat disinggung Darmin hendak dicalonkan jadi Menteri Keuangan, pria kelahiran 21 Desember 1948 itu hanya tertawa. “Siapa yang bilang?” ujarnya sembari masuk ke mobil.
Masa jabatan Darmin sebagai Gubernur Bank Indonesia akan berakhir Mei tahun ini. Presiden mengajukan Agus Martowardojo sebagai kandidat tunggal gubernur Bank Indonesia ke DPR. Agus saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan.
Sementara, Muliaman D. Hadad, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) enggan berkomentar terkait dengan pencalonan Agus. Meski demikian jajarannya mengaku akan banyak bersinggungan dengan Bank Indonesia ke depannya.
“Praktiknya pasti banyak persinggungan, saya rasa perlu banyak dibangun [kerja sama]. Termasuk early warning [peringatan dini ancaman ekonomi],” jelasnya.
Aviliani, Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) menilai siapapun pengganti Darmin kebijakan BI yang berjalan sudah baik. Kebijakan devisa hasil ekspor yang harus masuk ke dalam negeri, surat utang dibeli Bank Indonesia dan suku bunga ditekan terbukti mampu menjaga ekonomi stabil. “Saya rasa kebijakan itu perlu kesinambungan,” jelasnya.
Soal tantangan gubernur yang baru, dia menilai menjaga tingkat inflasi stabil bukan hanya tugas BI. Kebijakan pemerintah juga berkontribusi terhadap stabilitas inflasi.
Dia memisalkan kebijakan impor hortikultura bisa memacu inflasi. “Nah ke depan koordinasi soal kebijakan ini harus lebih baik,” pesannya.