News
Rabu, 30 Mei 2018 - 18:30 WIB

Cak Imin Bilang Cawapres Jokowi Pimpinan Parpol, Hanura: Saya Enggak Percaya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA</strong> — Ketua Umum <a href="http://news.solopos.com/read/20180410/496/909602/deklarasi-cak-imin-cawapres-jokowi-hanura-coba-ngaca-dulu" target="_blank">Partai Hanura</a> Oesman Sapta Odang (OSO) membantah sudah ada kesepakatan calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) berlatar belakang partai politik.</p><p>Tanggapan itu disampaikan OSO menanggapi pernyataan Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) <a href="http://news.solopos.com/read/20180401/496/907350/dimintai-restu-cak-imin-jadi-cawapres-buya-syafii-maarif-tolak-jadi-partisan" target="_blank">Muhaimin Iskandar</a> bahwa parpol pendukung Jokowi bersepakat mengusung cawapres dari unsur parpol. OSO mengaku belum percaya dengan pernyataan Cak Imin lantaran Jokowi belum menentukan kriteria dan sosok cawapres yang akan mendampinginya di Pemilu 2019.</p><p>"Presiden belum ngomong siapa wakilnya, saya masih belum percaya tuh. Karena itu mekanisme seperti itu. Kecuali kalau ada kesepakatan yang disetujui presiden, bahwa wakil dari unsur partai, perorangan, oknum golongan tertentu," kata OSO di Kompleks Parlemen, Rabu (30/5/2018).</p><p>Wakil Ketua MPR itu mengakui banyak tokoh yang meminta dukungan Hanura agar diusung menjadi <a href="http://news.solopos.com/read/20180529/496/919179/sindiran-cak-imin-seandainya-cawapres-jokowi-bukan-dari-parpol" target="_blank">cawapres Jokowi</a>. Hanura juga telah memproyeksi kader yakni Wiranto menjadi cawapres.</p><p>"Banyak, yang minta dukungan banyak karena itu rahasia karena itu belum saatnya. Karena kita bicara sama pemakai siapa yang pemakai inginkan," katanya.</p><p>Namun, OSO mengakui bahwa Jokowi adalah sosok pemimpin yang sulit ditebak dan diintervensi, termasuk masukan cawapres dari partai-partai politik. "Jokowi itu memang begitu orangya, dan dia enggak bisa disetir, negara luar saja enggak bisa nyetir dia, apalagi dalam negeri," ujarnya.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif