News
Rabu, 2 November 2011 - 13:25 WIB

Cabai pengaruhi inflasi Solo

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - cabai

Solo (Solopos.com) – Kenaikan harga cabai rawit hingga lebih dari 50% menyebabkan Kota Solo mengalami inflasi. Bulan Oktober Solo mengalami inflasi tipis 0,03%.

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/dok)

Advertisement
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, Toto Desanto, mengatakan kondisi cuaca yang berubah dari musim kemarau ke penghujan membuat harga cabai melejit. Harga cabai rawit naik 52,6% selama bulan Oktober, memberi kontribusi inflasi 0,16%. Kenaikan harga juga terjadi pada cabai merah, yang naik 13,79%, dengan kontribusi inflasi 0,037%.

“Bulan Oktober Solo mengelami inflasi tipis 0,03%. Disebabkan kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah. Selain cabai, di sektor konstruksi, kenaikan juga terjadi pada genteng dan tukang bukan mandor,” terang Toto, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya Rabu (2/11/2011).

Menurut dia, kenaikan harga cabai perlu diwaspadai sebab di tahun 2010 kenaikan harga cabai sempat mendongkrak inflasi sampai di angka 1,75%. Di tahun 2010, kenaikan harga cabai sampai beberapa kali lipat disebabkan dua faktor, yakni musim penghujan dan bencana meletusnya Gunung Merapi. Di tahun 2011, hanya satu faktor yang mempengaruhi harga cabai, yakni cuaca. Lantaran itu, pihaknya berharap kenaikan harga saat ini tidak terlalu tinggi. “Tapi tetap sangat perlu diwaspadai,” tandas dia.

Advertisement

Sementara itu, komoditas telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng memberikan kontribusi terhadap nilai deflasi. Minyak goreng dan daging ayam ras paling banyak menyumbang deflasi, dengan angka masing-masing -0,08%. Tiga komoditas tersebut mengalami penurunan harga cukup besar dibandingkan harga di bulan September.

Lebih jauh, inflasi tipis di Solo bulan Oktober ini menyebabkan hingga Oktober inflasi tahun kalender Solo mencapai 0,82%. Dibandingkan tiga kota pantauan lain, Solo mencatatkan angka inflasi terendah untuk tahun kalender. Di atas Solo, Kota Semarang tercatat mengalami inflasi 1,96%, selanjutnya Tegal dengan inflasi 2,01% dan Kota Purwokerto dengan angka inflasi 2,75%.

Dibandingkan dengan inflasi nasional, inflasi Solo juga jauh lebih rendah. Inflasi nasional tahun kalender tercatat 2,85%. Meski pada bulan Oktober mengalami deflasi -0,12%, nasional tetap mengalami inflasi. “Nasional mengalami inflasi, salah satunya karena harga semen. Di Solo harga semen cenderung stabil, bahkan tampak sedikit turun,” imbuh Toto, didampingi Kasi Statistik dan Distribusi BPS Solo, Herminawati.

Advertisement

tsa

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif