SOLOPOS.COM - Mantan Wakil Ketua KPK, Busyro Muqqodas, menjawab pertanyaan pers seusai menghadiri Milad ke-61 UMS di Auditorium Muh Djazman, kompleks UMS Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Kamis (24/10/2019). (Solopos - Iskandar)
Solopos.com, JOGJA -- Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas berharap putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka tidak maju menjadi calon wali kota dalam Pilkada Solo 2020.
Menurut Busyro, jika hal tersebut dilakukan akan dinilai menjadi contoh baik Jokowi sebagai pemimpin bangsa kepada publik. “Itu contoh baik [tidak maju pilkada],” ujar Busyro di Kantor PP Muhammadiyah, Jogja, pada Jumat (8/11/2019).
Masih menurut Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM tersebut, jika Gibran Rakabuming nekat maju Pilkada Solo 2020 maka hal itu akan jadi preseden buruk. Predikat nepotisme akan melekat di keluarga Jokowi laiknya keluarga Soeharto atau Cendana.
“Jangan sampai [Jokowi] kayak [keluarga] Cendana dulu. Itu nepotisme yang berlebihan,” katanya.
Pakar: Ipar Seno Gede Calon Kuat Pendamping Gibran Rakabuming
Gibran tampak menunjukkan keseriusan maju di Pilkada Solo 2020. Bahkan, putra sulung Jokowi itu sempat menemui Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jl Teuku Umar, Jakarta.
Hingga kini belum ada kepastian yang merekomendasikan majunya Gibran. Apalagi, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo mengajukan pasangan Purnomo-Teguh ke DPP PDI Perjuangan.
PDIP Bantah Beri Gibran Rakabuming Perlakuan Istimewa
Meski demikian, Gibran dinilai memiliki peluang besar untuk mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP sebagai calon Wali Kota Solo yang diusung partai tersebut. Bahkan beberapa nama kini telah dikait-kaitkan sebagai calon pasangan Gibran, juga soal orang kuat di balik pencalonan pengusaha martabak itu.