News
Senin, 2 Februari 2015 - 12:00 WIB

BUS TINGKAT JAKARTA : Bus Mercy Tak Lolos Uji, Ahok Curigai Mafia Transportasi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus tingkat pariwisata melintasi Bundaran HI Jakarta, beberapa waktu lalu. (Dok/JIBI/Bisnis)

Bus tingkat Jakarta mengundang polemik. Bus Mercedez Benz yang dipesan Pemprov DKI Jakarta dinyatakan tak lolos uji tipe dan membuat Ahok berang.

Solopos.com, SOLO — Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meyakini adanya permainan mafia yang menginginkan agar mereka mendatangkan bus dari luar negeri alias impor.

Advertisement

Seperti diketahui, lima bus tingkat merk Mercedez Benz dinyatakan tidak lolos oleh Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dengan begitu, penambahan transportasi tersebut semakin lamban karena terhambat.

“Terlambat lagi semua. Makanya saya curiga ini ada permainan mafia supaya kita impor. Saya akan dicaci maki orang enggak bisa tambah bus, di satu pihak mau beli bus lokal digituin,” katanya di Balai Kota, Jakarta, Senin (2/2/2015).

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta pernah mengimpor bus tingkat asal China dengan merk Weichai. Saat itu, tak ada kendala apa pun dalam pengadaan bus tersebut hingga pengujian.

Advertisement

Namun lain lagi dengan pengadaan kali ini. Lima bus merk Mercedes Benz yang dipesan dianggap tidak memenuhi jumlah berat yang diperbolehkan (JBB) sebesar 21.000 kg-24.000 kg. Kelima bus merk Mercy tersebut memiliki JBB di 18.000 kg.

Selanjutnya, pria yang kerap disapa Ahok ini menyerahkan perubahan spesifikasi berat kepada pihak produsen mobil sesuai dengan ketentuan yang disarankan oleh Kemenhub. “Terpaksa Mercy suruh kita ubah, sesuai dengan yang dia mau. Lebih berat,” ujarnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan bahwa Bus Transjakarta gandeng tidak memenuhi aturan karena beratnya mencapai 31 ton. Tapi, bus itu tetap bisa beroperasi karena Pemprov DKI berhasil meyakinkan dengan bertanggungjawab terhadap kerusakan jalan yang diakibatkan kelebihan berat kendaraan.

Advertisement

“Mana orang bisa memenuhi articulated seberat itu, sementara yang lebih ringan enggak boleh? Logika kamu bagaimana? Harusnya yang enggak boleh melebihi berat, karena akan merusak jalan,” ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif