News
Sabtu, 21 Maret 2015 - 20:00 WIB

BUNUH DIRI SOLO : Ini Pesan Tertulis Octavianus Sebelum Bawa Putrinya Dihantam Kereta Api

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (JIBI/Solopos/Dok.)

Bunuh diri di Solo ini sangat tragis. Seorang ayah nekat membawa anaknya bunuh diri di rel kereta api.

Solopos.com, SOLO — Kasus bunuh diri laki-laki bernama Octavianus Cahyo Saputro, 36, sambil membopong putrinya, Santa Claudia Nativdin, 8, sebelum menabrakkan diri ke kereta api di dekat Stasiun Purwosari, Jumat (20/3/2015) malam, benar-benar mengagetkan. Octavianus meninggalkan pesan sebelum mengakhiri hidup.

Advertisement

Baca: Bopong Putrinya, Ayah Tabrakkan Diri ke Kereta Api

Mantan istri Oktavianus, Sri Lestari, tak percaya putrinya ikut menjadi korban. Ketika hendak bunuh diri, Octavianus sempat menuliskan surat wasiat yang ia letakkan di kantong bajunya. “Di kalimat terakhir dia tuliskan, saya tidak mau berpisah dengan Santa selamanya,” ujar kakak ipar Sri, Bambang Maryatmo, 46, Jumat (20/3/2015).

Dalam isi suratnya, Octavianus juga meminta maaf kepada kedua orang tuanya, mantan istri (Sri Lestari) dan istrinya (Nelly). Pada surat tersebut, juga terdapat beberapa nomor handphone, yakni nomor mantan istrinya, istri serta orang tuanya. Selain itu, ia juga meminta untuk dikuburkan dalam satu liang lahat bersama dengan putri tercintanya.

Advertisement

Di mata Bambang, Octavianus adalah seorang pekerja keras. Ia juga memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya. Octavianus dan Sri memang sudah tiga bulan bercerai dan mereka sudah lama tidak tinggal di satu atap. Sri tinggal di rumah Bambang bersama dengan kakak, adik dan orang tuanya.

Sri yang biasa membantu usaha warung soto ibunya ini memang dikenal pendiam. “Setahu saya, ayah Santa memang sudah lama tidak ke sini,” ungkap Ketua RT 004/RW 002 Dukuh Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Anjar Asmarhadi.

Suasana duka masih terasa ketika Solopos.com mendatangi rumah duka. Tenda serta kursi-kursi untuk para pelayat juga belum dibereskan kembali. Beberapa kali, terdengar suara jerit tangis Sri dari luar. Ia masih tak percaya putri semata wayangnya telah pergi meninggalkannya bersama mantan suaminya itu.

Advertisement

Dengan wajah sendu Sri Lestari keluar dari mobil seusai mengantarkan puteri tercintanya, Santa Claudia Nativdin, 8, ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (21/3). Ia dipapah saudaranya ketika hendak berjalan ke rumahnya di Dukuh Ngabeyan RT 004/RW 002 Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif