News
Senin, 11 Juni 2012 - 18:04 WIB

BUNUH DIRI: Putus Cinta, ABG Nekat Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

GUNUNGKIDUL–-Aksi gantung diri yang marak terjadi di Gunungkidul tidak hanya dilakukan oleh warga yang berusia tua. Aksi ini juga dilakukan oleh remaja berusia belasan tahun seperti yang dilakukan Nh, 16, warga Kecamatan Saptosari, Senin (11/6/2012).

Advertisement

Mengapa Ningsih bunuh diri? Diduga kuat karena putus cinta. Tidak jauh dari lokasi ditemukannya Ningsih gantung diri, ada sepucuk surat cinta tanpa alamat yang diduga ditujukan untuk sang pujaan hati.

Peristiwa ini kali pertama diketahui oleh Sr,37 yang tak lain ibunya Nh. Kala itu, sekitar pukul 09.45, Sr mencari Nh di dalam kamar. Betapa terkejutnya sang ibu ketika melihat anak yang disayanginya itu telah tewas karena lehernya terjerat dengan tali plastik.

Sampai berita ini ditulis, belum diketahui siapa pacar Ningsih itu. Kepala Kepolisian Resor Gunungkidul, AKBP Ihsan Amin, mengatakan polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan korban ke Pusat Kesehatan Masyarakat.

Advertisement

“Tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Dari keterangan saksi, peristiwa gantung diri diduga karena putus cinta,” kata AKBP Ihsan kepada wartawan. Menurutnya, maraknya kasus gantung diri di Gunungkidul bukan hanya masalah polisi saja.

“Kami perlu kerja sama dengan banyak pihak seperti ulama dan Pemerintah Daerah,” katanya. Berdasarkan data makalah dr. Ida Rochmawati, ahli jiwa di RSUD Wonosari, prosentase terkecil umur pelaku bunuh diri di Gunungkidul adalah di bawah 18 tahun yakni 5 persen.

Prosentase pelaku terbanyak berusia 60 tahun ke atas (60%), sisanya 46-59 tahun (24%) serta 19-45 tahun (24%). Kasus yang dialami Ningsih ini merupakan kasus bunuh diri ke-23 di Bumi Handayani.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif