News
Senin, 9 Februari 2009 - 16:39 WIB

Buntut meninggalnya mahasiswa, ITB bentuk tim penyelidik

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANDUNG: Institut Teknologi Bandung (ITB) membentuk Tim Penyelidik Internal untuk mengungkap penyebab kematian mahasiswa Program Studi Geodesi dan Geomatika angkatan 2007, Dwi Yanto (22) pada Minggu(8/2) dinihari di Gunung Batu Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang.

“Untuk sementara tidak ada pernyataan resmi terkait meninggalnya Dwi Yanto, karena hal itu akan ditangani tim penyelidik internal,” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ITB Dr Ir Widyo Nugroho Suladi, kepada ANTARA di Bandung, Senin.

Advertisement

Tim Penyelidik Internal yang dibentuk ITB tersebut bernama “Komisi Penegakan Norma Kemahasiswaan Kampus”. Pihak ITB kurang sepakat dengan salah satu pemberitaan media massa yang menyatakan, Dwi Yanto tewas karena mengikuti kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus (Opspek) bagi mahasiswa baru di ITB.

Dikatakan sejak tahun 2007 pihak ITB sudah tidak lagi menyelenggarakan kegiatan Ospek mahasiswa baru karena sudah diganti menjadi Orientasi Studi (OS).

“Saya harap temen-temen wartawan mau meluruskan pemberitaan seputar meninggalnya mahasiswa kami Dwi Yanto, karena tidak benar ada Opspek di kampus ITB,” katanya.

Advertisement

Selain membentuk Tim Penyelidik Internal, rencananya Selasa(10/2) pihak ITB menggelar jumpa pers di Gedung Rektorat ITB Jalan Ganesha No64 Bandung, tentang pernyataan sikap ITB terkait dengan kematian Dwi Yanto.

Dwi Yanti meninggal dunia saat mengikuti kegiatan kampusnya di Gunung Batu Desa Pagerwangi Kecamatan Lembang,Kabupaten Bandung Barat. Jenazah Dwi Yanto sudah dibawa pihak keluarganya ke Perumahan Taman Galaksi, Bekasi Selatan, sebelumnya korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Boromeus Bandung. (Antara)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif