News
Rabu, 13 Juli 2011 - 15:02 WIB

Buntut bom di NTB, warga blokir jalan & Kapolres Dompu terluka

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - (wordpress)

(wordpress)

Jakarta (Solopos.com)--Masyarakat Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), sempat memblokir jalan menyusul ledakan bom di Pondok Pesantren Umar Bin Khattab di NTB. Kapolres Dompu dan sang ajudan terluka. Ada juga seorang warga yang kena tembakan.

Advertisement

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bahrul Alam menjelaskan pemblokiran terjadi di Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, pada Selasa 12 Juli 2011 sekitar pukul 24.00 Wita.

“Kapolres mengalami luka-luka, ajudannya juga, termasuk 1 anggota. Dari masyarakat ada 3 korban. 1 Orang diduga kena tembakan tetapi tidak fatal, 2 orang kena lemparan,” kata Anton di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2011).

Menurut dia, pemblokiran jalan tersebut berhasil dibubarkan setelah terjadi negosiasi dengan Kapolres Dompu. Anton menduga ada provokasi dari masyarakat. Perlawanan bukan hanya dari santri tetapi masyarakat luar ikut-ikutan. “Jelas ada,” ujarnya.

Advertisement

Ketika ditanya dugaan adanya aliran keras di pesantren tersebut, Anton belum bisa memastikan. “Kita belum tahu karena kita belum bisa masuk,” jawab Anton.

Bom rakitan meledak di Pondok Pesantren Umar Bin Khattab, di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin 11 Juli 2011. Ledakan terjadi di sebuah ruangan di dalam area Ponpes. Menurut polisi, bom itu ditujukan untuk polisi.

1 Orang bernama Firdaus tewas dan 13 orang lainnya diamankan. Sumber di Mapolda NTB menyebutkan, ponpes tersebut diduga terkait dengan jaringan terorisme di Aceh. Pendiri ponpes itu, U alias Utbah alias Mujahid, saat ini masih diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Advertisement

(detik.com/tiw)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif