News
Selasa, 26 September 2017 - 14:15 WIB

Bukan Cuma Beras, Ini Kebutuhan Pengungsi Gunung Agung di Bali

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengungsi Gunung Agung terlibat dalam dapur umum untuk mengisi waktu mereka selama di penampungan di Desa Manggis, Karangasem, Bali, Selasa (26/9/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Nyoman Budhiana)

Pengungsi Gunung Agung Bali menginap di penampungan.

Solopos.com, AMLAPURA — Cadangan beras untuk mencukupi kebutuhan seluruh pengungsi terkait siaga bencana erupsi Gunung Agung diyakini masih aman. Namun, pengungsi masih membutuhkan bantuan donatur untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Advertisement

“Kalau beras, stok provinsi dan kabupaten banyak. Bupati punya hak mengeluarkan 100 ton, saya berhak mengeluarkan 200 ton. Sekarang baru berasnya bupati yang dikeluarkan,” kata Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat memantau Pos Komando Utama Pelabuhan Tanah Ampo, di Amlapura, Karangasem, Senin (25/9/2017).

Dia mengemukakan keperluan beras sampai mencapai 15 ton per hari, untuk mencukupi makanan pokok bagi sebanyak 48.000-an orang pengungsi. Namun, untuk kebutuhan lainnya masih sangat diharapkan bantuan dari para donatur.

“Barusan kita dapat bantuan dari BI, minyak goreng dua ton dan gula dua ton. Mudah-mudahan dari yang lain juga ada,” ucapnya.

Advertisement

Pastika menambahkan, kebutuhan lainnya yang cukup mendesak adalah gas untuk memasak. Menurut dia, konsumsi gas per harinya mencapai 1 ton. Sementara ini masyarakat bergotong royong untuk mencukupi keperluan memasak di dapur-dapur umum yang ada.

“Kebutuhan gas tersebut masih tercukupi melalui bantuan dari donatur-donatur, di masing-masing tempat. Tetapi, kami akan terus berusaha mencukupi kebutuhan gas yang saat ini sangat mendesak,” katanya.

Di sisi lain, terkait dana tak terduga untuk tanggap darurat sampai saat ini belum bisa dikeluarkan dari APBD, baik APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Karangasem.

Advertisement

Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang penggunaan APBD, bahwa penggunaan dana tak terduga APBD harus menunggu kondisi tanggap darurat.

“Tanggap darurat itu kalau gunungnya meletus. Sekarang ini namanya siaga darurat, jadi belum boleh pakai APBD. Itu persoalannya sekarang, kita [Kabupaten Karangasem] punya duit dana tak terduga Rp1,2 miliar belum bisa terpakai. Provinsi punya Rp4,5 miliar belum bisa dipakai. Klungkung punya Rp1,5 miliar belum bisa dipakai. Jadi solusinya gotong royong sementara ini. Kita akan mendapat bantuan dari BNPB setelah rekening dibuka, kita akan dapat bantuan Rp1 miliar,” ucap Pastika.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif