News
Senin, 25 Mei 2020 - 05:20 WIB

Buka Salon Saat Pandemi, Tukang Cukur Tularkan Covid-19 ke 91 Pelanggan

Newswire  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi barber shop. (Freepik)

Solopos.com, WASHINGTON - Seorang tukang cukur di Missouri, Amerika Serikat telah membuka usaha salon miliknya di tengah pandemi. Ia tidak menyadari jika dirinya telah terinfeksi virus corona. Akibatnya, penata rambut ini telah menularkan virus corona Covid-19 ke 91 orang.

1 Lagi Pasien Covid-19 Boyolali Sembuh, dari Klaster Dibal

Advertisement

Penata rambut itu bekerja pada 12 Mei hingga hari Rabu. Pada saat itu, bisnis seperti tukang cukur dan salon rambut diizinkan beroperasi di negara bagian di tengah pandemi Covid-19.

Direktur Departemen Kesehatan Springfield-Greene, Clay Goddard mengatakan jika sebelumnya dilaporkan sebanyak 84 pelanggan yang terpapar virus corona telah berinteraksi dengan seorang penata rambut di salon Great Clips. Penata rambut ini juga menulari tujuh rekan kerjanya di salon tersebut.

”Pekerja dan klien mereka mengenakan masker,” ujar Departemen Kesehatan Springfield-Greene dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari CNN, Minggu (24/5/2020). “Ke-84 klien yang berpotensi langsung terpapar (virus) akan diberitahu oleh Departemen Kesehatan dan akan ditawari pengujian, seperti halnya tujuh rekan kerja penata rambut (yang terinfeksi itu).”

Advertisement

Viral, Rekaman Kades di Buol Dihajar Gara-Gara Larang Salat Id Berjemaah

Pihak departemen kesehatan mengaku masih belum mengetahui kapan penata rambut tersebut dinyatakan positif Covid-19. Namun, diyakini jika penata rambut tersebut terinfeksi virus corona saat bepergian.

Beruntung, para pelanggan yang terpapar virus corona mudah dilacak oleh petugas kesehatan setempat. Hal ini berkat kebiasaan penata rambut yang selalu menyimpan catatan info pelanggan dengan baik.

Advertisement

Kasus Tukang Cukur Covid-19

Kasus ini menyoroti ancaman penyebaran kembali virus di masyarakat AS, ketika bisnis kembali dibuka setelah beberapa minggu terakhir melakukan pembatasan sosial.

Bukan di Solo, Terduga Teroris Asal Sumbar Ditangkap di Baki Sukoharjo

Amerika Serikat (AS) saat ini menjadi negara dengan kasus virus corona Covid-19 tertinggi di dunia. Berdasarkan data dari badan statistik Worldometers hingga Minggu (24/5/2020), AS telah memiliki lebih dari 1,6 juta kasus. Lebih dari 335 ribu pasien dinyatakan sembuh dan lebih dari 97 ribu orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Meski penyebaran virus corona di AS masih tak terkendali, namun beberapa negara bagian AS telah mengizinkan sejumlah bisnis masyarakat dibuka kembali. Namun kebijakan ini rupanya berujung dengan tragedi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif