News
Kamis, 7 Agustus 2014 - 09:30 WIB

Budidaya Udang : Udang Luar Negeri Rawan Penyakit, Peluang Bagi Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Hijriyah Al Wakhidah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, PEKALONGAN — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimis Indonesia berpeluang besar menguasai pasar ekspor dunia, terutama di negara Uni Eropa dan Jepang.
Peluang itu dilihat dari kebutuhan udang vaname cukup tinggi dari negara tersebut.

Bahkan pasar internasional saat ini masih kekurangan sekitar 700.000 ton-800.000 ton udang. Di samping itu, Jepang dan Uni Eropa menyetop pengiriman udang dari negara pengekspor seperti India, Malaysia, Vietnam dan Thailand dengan dalih rawan terserang penyakit sehingga produksi udang dunia menurun.

Advertisement

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sharif C. Sutardjo, memaparkan produksi udang nasional menunjukkan angka yang terus meningkat. Saat ini, produksi udang terus digenjot untuk menjadi produk andalan domestik.

Apalagi, kata Sharif, saat ini udang di beberapa negara terserang penyakit yang mematikan.

Data KKP menyebutkan pada 2011 produksi udang nasional mencapai 400.385 ton dan pada 2012 meningkat menjadi 457.600 ton sedangkan pada  2013 meningkat lagi menjadi 639.589 ton.
“Saat ini udang telah kembali menjadi primadona dengan harga yang cukup tinggi dan pasar dunia yang masih terbuka lebar. Makanya, kami optimis Indonesia bisa menguasai pasar dunia,” kata Sharif dalam kunjungan di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (7/8/2014).

Advertisement

Menurut Sharif, sektor perikanan memberikan kontribusi tinggi bagi perekonomian di Indonesia, sekitar Rp45 triliun dari nilai eskpor ikan.
Secara umum, kata dia, produksi perikanan setiap tahun mengalami peningkatan.

Hanya saja, kata dia, untuk pengembangan kawasan pertambakan masih dihadapkan pada beberapa masalah. Diantaranya, kondisi infrastruktur berupa saluran pertambakan yang mengalami pendangkalan, ketersediaan energilistrik, degradasi daya dukung lahan tambak, serangan penyakit virus, ketersediaan benih bermutu dan keterbatasan permodalan.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif