News
Selasa, 10 September 2013 - 06:17 WIB

BUAH IMPOR : Pasokan Buah Impor di Solo Seret

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembeli memilih buah yang dijual di pasar buah Pasar Gede Solo, Senin (9/9/2013). Pasokan buah impor di pasar tradisional Kota Solo nyaris kosong. Kekosongan paling parah terjadi pada buah kiwi, pir dan anggur dari Amerika Serikat. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Pembeli memilih buah yang dijual di pasar buah Pasar Gede Solo, Senin (9/9/2013). Pasokan buah impor di pasar tradisional Kota Solo nyaris kosong. Kekosongan paling parah terjadi pada buah kiwi, pir dan anggur dari Amerika Serikat. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO –– Pasokan buah impor di pasar tradisional Kota Solo nyaris kosong. Kekosongan paling parah terjadi pada buah kiwi, pir dan anggur dari Amerika Serikat.

Advertisement

Dari informasi yang dihimpun Solopos.com di Pasar Gede Solo, minimnya pasokan buah impor ini terjadi karena importir mengurangi pasokan buah ke pasaran. Kenaikan harga buah impor akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar ini mulai berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.

Ketua Paguyuban Pedagang Buah Pasar Gede, Jumadi, menyampaikan harga buah untuk dua bulan terakhir mengalami kenaikan berlipat. “Awalnya dulu naik rata-rata 7% karena kenaikan biaya transportasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tetapi saat ini, ketika rupiah melemah terhadap dolar, rata-rata buah impor mengalami kenaikan harga hingga 16%,” jelas Jumadi, saat ditemui Solopos.com di Pasar Gede Solo, Senin (9/9/2013).

Tidak hanya mengalami kenaikan harga, stok beberapa jenis buah yang hanya dipasok dari impor juga nyaris kosong. “Seperti kiwi dan pir. Minimnya pasokan kiwi dan pir ini pun bikin kalangan hotel, restoran dan rumah sakit kelimpungan. Saya kan juga banyak memasok buah-buah impor itu ke hotel-hotel dan rumah sakit.”

Advertisement

Untuk buah anggur, khususnya impor dari USA dan Australia juga saat ini kosong. “Adanya dari China. Padahal yang paling banyak dicari pelanggan itu yang dari Australia dan USA.”

Tak Laku

Jumadi mengatakan, informasi yang dia terima dari importir terkait kelangkaan pasokan buah saat ini bukan karena importir yang menahan barang. Menurutnya, importir mengurangi volume kulakan karena takut barang dagangan tidak laku. “Tidak laku karena harga yang mahal. Biasanya, saya yang order sekian kilogram kepada importir, sekarang dibalik, importir yang tanya ke saya dan pedagang berapa kebutuhan harian sekarang.”

Advertisement

Untuk buah kiwi, pir dan anggur, jumadi yang biasanya mendapatkan pasokan tujuh karton per hari, sekarang rata-rata hanya dapat pasokan satu karton per hari. Soal harga, Jumadi menyebutkan saat ini harga buah kiwi naik dari Rp40.000 menjadi Rp55.000 per kilogram.

Buah pir naik dari Rp22.500 menjadi Rp35.000 per kilogram. Jeruk sunkist naik dari Rp18.000 jadi Rp22.500 per kilogram. Senada disampaikan pemilik toko buah lain di Pasar Gede, Bu Yatmi. Selain kiwi, Sunkist dan pir, buah  lemon juga sempat mengalami kekosongan stok.

“Sekarang ada stok tapi sedikit. Hanya sudah naik dari Rp35.000 menjadi Rp65.000 per kilogram. Buah lemon ini kebanyakan impor dari Vietnam,” kata Yatmi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif