News
Senin, 4 Juni 2012 - 15:44 WIB

BPS: Petani Hortikultura Paling Tajir

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (thelifelesstravelled.com)

ilustrasi (thelifelesstravelled.com)

JOGJA—Bisnis hortikultura saat ini dianggap paling menguntungkan di bidang pertanian. Harga buah-buahan seperti pisang dan salak tercatat memicu kenaikan daya beli petani.

Advertisement

Badan Pusat Statistik (BPS) DIY pada Mei mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) pada subsektor hortikultura mencapai 131,14 jauh lebih tinggi dibanding subsektor tanaman pangan seperti padi dan palawija yang hanya 114,81 atau tanaman perkebunan rakyat sebesar 121,28.

NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan. Indikator ini merupakan perbandingan antara biaya yang dikeluarkan petani untuk produksi dengan biaya yang diterima petani dari hasil penjualan komoditas pertanian. Semakin tinggi NTP menunjukan daya beli petani petani semakin kuat.

“Dengan NTP hortikultura yang paling tinggi sampai 131,14 artinya sektor ini sangat menjanjikan keuntungan,” terang Kepala BPS DIY, Wien Kusdiatmono, kepada Harian Jogja belum lama ini.

Advertisement

Terpisah, Kepala Dinas Pertaniain DIY, Nanang Suwandi menyatakan, komoditas hortikultura seperti salak memang menjadi unggulan Jogja. Selain salak komoditi lainnya adalah bawang merah dan cabai dengan sentra produksinya berada di Kulonprogo dan pesisir Bantul.

“Tiga komoditas itu selalu jadi unggulan, seperti salak harganya memang cukup tinggi,” terang Nanang.(ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif