News
Rabu, 9 Maret 2011 - 11:57 WIB

BPS: Harga pertamax mahal picu inflasi

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Badan Pusat Statistik (BPS) menilai, semakin besar perbedaan harga antara premium dengan pertamax maka potensi tekanan inflasi akan semakin besar.

“Inflasi itu diukur dari gap antara perbedaaan premium dengan pertamax. Semakin besar perbedaannya, tentu orang akan beralih ke pertamax tentu dampak inflasinya besar,” ujar Kepala BPS Rusman Heriawan di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (9/3/2011).

Advertisement

Namun, Rusman menyatakan, pihaknya belum melakukan perhitungan secara tepat berapa besar potensi inflasi yang akan ditimbulkan.

“Kita belum tahu seberapa jauh gap antara premium dan pertamax. Tentu kalau pertamax lebih besar dari harga sekarang Rp 8.100, itu akan menimbulkan inflasi besar,” jelasnya.

Seperti diketahui, tim pengkaji pembatasan BBM bersubsidi mengusulkan tiga opsi kepada pemerintah yaitu menaikkan harga premium Rp 500 per liter dan menerapkan cashback bagi angkutan umum, menjaga harga pertamax dijaga di level Rp 8.000 per liter, serta memberlakukan penjatahan BBM bersubsidi bagi angkutan umum dan sepeda motor.

Advertisement

Rusman menilai program pembatasan BBM bersubsidi memang akan berdampak pada harga pangan sehingga pemerintah sudah seharusnya berhati-hati dalam menerapkan kebijakan tersebut.

“Pasti kalau premium naik akan ada dampaknya, ini masih ada semacam dispute seperti ini ya. Memang bukan pemerintahnya lagi itu sangat hati-hati karena menyangkut hajat hidup orang banyak seperti pertamax dan premium ini,” tandasnya.

(dtc/tiw)

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Pertamax
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif