SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)
SOLO (ESPOS)-Pola pembagian Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta (BPMKS) akan diubah. Hal ini menyikapi terbitnya Permendikbud Nomor 60/2011 tentang Larangan Pungutan di SD dan SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Solo, Rakhmat Sutomo, mengungkapkan mulai tahun pelajaran baru 2012/2013, rencananya BPMKS akan diberikan kepada siswa SD-SMP dari dalam Kota Solo, dengan berbagai ketentuan.
“Perubahan ini menyikapi terbitnya Permendikbud Nomor 60/2011. Tapi mekanisme pastinya seperti apa, masih menunggu hasil workshop yang digelar 18 Mei. Khusus siswa luar kota tidak akan mendapatkan BPMKS,” ungkapnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, akhir pekan kemarin.
Sebelumnya Rakhmat menerangkan biaya operasional satuan pendidikan (BOSP) di Kota Solo akan segera ditetapkan. Penetapan biaya itu termasuk dalam item Grand Design Layanan Pendidikan Kota Solo.
Rancangan tersebut meliputi segi pembiayaan, penataan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK), penataan sekolah penyelenggara sekolah plus, penataan sekolah berdasarkan regrouping, penjaminan mutu dan sarana prasarana sekolah. “Khusus pembiayaan, salah satunya menetapkan biaya operasional,” ujarnya.
Ia menyebutkan biaya operasional di Kota Solo rencananya ditetapkan senilai Rp57.500/siswa/bulan bagi siswa SD, Rp110.000/siswa/bulan bagi siswa SMP dan Rp200.000/siswa/bulan bagi siswa SMA/SMK.
Saat ini, ungkapnya, hal yang masih dipikirkan adalah biaya yang bersifat investasi. Misalnya pengadaan alat, ruang kelas baru, rehab sedang/berat. “Kalau biaya rehab ringan bisa dialokasikan dari BOS,” jelasnya.
Penyusunan grand design, ungkapnya, melibatkan banyak pihak. Antara lain akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) yang diharapkan bisa memberikan pertimbangan sisi akademis. Grand design itu nantinya bisa diakses masyarakat karena akan ditayangkan di website Disdikpora Solo.