News
Selasa, 29 Oktober 2019 - 17:22 WIB

BPJS: 1.300 Peserta Sehat Biayai 1 Pasien Kanker

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kartu BPJS Kesehatan/JKN-KIS. (Solopos-Rohmah Ermawati)

Solopos.com, SOLO – BPJS Kesehatan menyebut iuran yang dibayarkan 1.300 peserta dipakai untuk membiayai satu pasien kanker. Itulah sebabnya sampai saat ini BPJS Kesehatan masih dibayangi defisit anggaran.

Selain banyaknya peserta yang menunggak iuran, pembiayaan BPJS Kesehatan membengkak karena pengobatan penyakit katastropik seperti jantung, strok, ginjal, dan kanker. Seperti diketahui, penyakit tersebut membutuhkan biaya pengobatan yang tinggi.

Advertisement

“1.300 orang sehat untuk membiayai satu orang kanker,” terang Medianti Ellya Permatasari, Asisten Deputi Direksi Bidang Pembiayaan Manfaat Kesehatan Rujukan BPJS dalam diskusi publik soal pelayanan pengobatan pasien kanker di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Medianti Ellya Permatasari meminta masyarakat terus membantu dan bergotong royong membiayai pasien kanker dengan rutin membayar iuran BPJS Kesehatan. Ilustrasi pembiayaan satu pasien kanker dengan iuran 1.300 orang sehat menggambarkan tingginya biaya pengobatan penyintas kanker.

“Itu ilustrasi aja, makanya itu kita butuh tolong menolong, butuh gotong royong, yang sehat mendaftar jadi peserta BPJS, yang sehat membayar iuran secara rutin tepat, supaya digunakan ke pasien-pasien," tutur Medianti Ellya Permatasari seperti dikabarkan Suara.com.

Advertisement

Selain kanker, anggaran tertinggi BPJS Kesehatan habis untuk pengobatan penyakit jantung. Layanan obat, peralatan, dan sumber daya manusia (SDM) menjadi pemicu membengkaknya anggaran BPJS Kesehatan hingga defisit puluhan triliun rupiah.

"Di BPJS itu penyakit paling tinggi [paling menghabiskan biaya] jantung. Kalau enggak salah Rp34 triliun, kalau kanker Rp13 triliun," pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif