SOLOPOS.COM - Tujuh belas medali yang diraih mahasiswa NPC Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta tersebut terdiri atas enam medali emas, enam perak, dan satu perunggu. (Istimewa).
Solopos.com, SOLO — Mahasiswa-mahasiswa NPC Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta berhasil menyabet 17 medali dalam ajang Asian Para Games 2023 yang digelar di Hangzhou, China, pada Oktober 2023.
Tujuh belas medali tersebut terdiri atas enam medali emas, enam perak, dan satu perunggu.
Prestasi membanggakan di tingkat internasional tersebut diukir sembilan mahasiswa NPC dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UTP Surakarta.
Mereka adalah Hana Resti (peraih medali perunggu di cabor para tenis meja), Rahmat Hidayat (peraih medali perunggu di cabor para tenis meja), dan Mohammad Rian Prahasta (peraih medali perunggu cabor para tenis meja).
Mereka adalah Hana Resti (peraih medali perunggu di cabor para tenis meja), Rahmat Hidayat (peraih medali perunggu di cabor para tenis meja), dan Mohammad Rian Prahasta (peraih medali perunggu cabor para tenis meja).
Selanjutnya, Jendi Pangabean (peraih medali emas cabor para renang), Maulana Rifky Yavianda (peraih 2 emas dan 1 perak cabor para renang), dan Fredy Setyawan (peraih 2 perak dan 1 perunggu cabor para badminton).
Tiga mahasiswa lainnya yakni Khalimatus Sadiyah (peraih 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu cabor para badminton), Ni Nengah Widiasih ( peraih 1 perak cabor para powerlifting), dan Leani Ratri Oktiladari (peraih 2 emas dan 1 perak cabor Para badminton).
Saat dihubungi oleh Tim Humas UTP, belum lama ini, Rifky mengaku senang dan bersyukur atas prestasi tersebut. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dan mendukungnya selama ini.
“Allhamdulillah sudah mencapai bahkan melebihi target yang semula 1 emas 1 perak, menjadi 2 emas 1 perak. Tentu ini memotivasi saya juga untuk ke target selanjutnya yaitu paralympic. Semoga saya bisa pulang dengan membawa medali juga,” kata dia.
Meskipun pulang dengan memboyong tiga medali, Rifky sempat mengalami kendala khususnya dalam hal kesiapan mental mulai dari sebelum pertandingan hingga saat menjelang pertandingan.
“Kendala yang saya hadapi mungkin dari segi mental yang harus saya siapkan untuk menghadapi perlombaan. Mulai target dari pelatih dan tidak mudah meremehkan. Karena dari lomba ini saya belajar bahwa mental sangatlah penting untuk dipersiapkan dan diasah ketika lomba sudah mulai dekat,” jelasnya.
Selain Rifky, atlet para badminton, Fredy Setiawan, juga memberikan kesannya selama mengikuti pertandingan Asian Para Games 2023. Fredy mengungkapkan dirinya tidak menyangka bisa bermain di level Asia.
Persiapan yang dilakukan Fredy pun tak jauh berbeda dengan atlet lainnya, yakni dimulai sejak satu tahun lalu sesuai dengan program yang dijadwalkan pelatih. “Saya berharap bisa main lagi di tingkat Asia dan target saya bisa menang di Japan Open 2023,” harap dia.
Salah satu pelatih yang diwawancarai tim Humas UTP adalah Agni Herarta yang merupakan alumni UTP sekaligus coach (pelatih) dari tim Para Renang. Agni menilai hasil kerja keras para atlet dalam kompetisi di China ini terbayarkan.
“Persiapan kami yang matang hampir satu tahun dari bulan Oktober 2021 sampai mendekati keberangkatan di Hangzhou tentu membuahkan hasil yang baik. Para atlet sangat disiplin, perjuangan mereka luar biasa. Bahkan saya sangat bangga dengan anak didik saya Jendi dan Rifky yang bahkan sampai memecahkan rekor Asia. Selama di sana pun kami para tim official dan atlet juga merasa puas dan senang atas penyelenaggaraannya. Semua fasilitas sangat mumpuni, kelas dunia, dan terkonsep dengan baik. Event yang digelar tidak ada cacat, jadi tidak heran hasilnya juga maksimal,” kata Agni.