News
Rabu, 23 Maret 2022 - 17:14 WIB

Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran? Ini Kata Kemenkes dan Epidemiolog

Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wapres, Ma'ruf Amin. (Antara)

Solopos.com, JAKARTA—Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengisyaratkan pemerintah akan memperbolehkan masyarakat melakukan mudik Lebaran 2022. Ma’ruf mengatakan vaksinasi dosis ketiga atau booster kemungkinan menjadi salah satu syarat mudik Lebaran tahun ini. Jika itu diberlakukan, tes PCR dan antigen tidak diperlukan lagi.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat suara terkait wacana booster jadi syarat untuk mudik Lebaran 2022. Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan saat ini kebijakan booster jadi syarat mudik Lebaran 2022 memang sedang dikaji. “Sedang dikaji sambil melihat tren penularan,” ujar Siti Nadia Tarmizi saat dimintai konfirmasi Bisnis, Rabu (23/3/2022). Menurutnya, jika kebijakan tersebut diberlakukan, booster tetap akan gratis.

Advertisement

Berdasarkan data Kemenkes kemarin, total orang yang sudah disuntik booster mencapai 17.624.402 atau 8,46 persen. Total sasaran vaksinasi saat ini berjumlah 208.265.720 atau total vaksinasi dosis 1 sebanyak 194.988.786 (93,63 persen), total vaksinasi 2 sebanyak 155.520.807 (74,67 persen).

Baca Juga: Kapan Bisa Dapat Vaksin Booster Setelah Positif Covid-19?

Advertisement

Baca Juga: Kapan Bisa Dapat Vaksin Booster Setelah Positif Covid-19?

Meski tengah dalam tren penurunan kasus dan indikator penanganan Covid-19 yang semakin membaik, Nadia mengatakan perlu bagi kita untuk mempertahankan tren ini secara konsisten agar pandemi segera berlalu.

“Kami imbau masyarakat untuk segera vaksinasi, baik vaksinasi primer maupun booster, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti yang saat ini terjadi di beberapa negara lain, seperti Jerman, Prancis, Inggris, Kanada,” ujarnya.

Advertisement

Baca Juga: Astra Group Jawa Tengah Tuntaskan 1.000 Vaksinasi Booster

“Meskipun Indonesia sudah dalam fase melandai, tapi rasio positif kita masih tinggi dan ditambah kapasitas testing tracing menurun,” katanya, Rabu (23/3/2022).

Dengan demikian, upaya mitigasi melalui deteksi dini dibarengi protokol kesehatan  yang ketat harus dilakukan. “Jelang mudik [Lebaran 2022] ini literasi harus dibangun di tengah masyarakat,” imbuhnya.

Advertisement

Literasi ini dibutuhkan agar masyarakat menyadari bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir dan potensi terjadi gelombang berikutnya masih ada. Diharapkan, upaya pemerintah dalam mengendalikan penyebaran virus juga didukung dengan perilaku masyarakat yang taat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi Booster di Boyolali Rendah, Ternyata Ini Kendalanya

Dicky juga menyarankan pemerintah untuk menegaskan apakah mudik bisa dilakukan di seluruh daerah atau tidak. “Jika nantinya ada daerah dengan lonjakan kasus tinggi mungkin bisa mendapatkan pengecualian, atau bagaimana. Ini harus jelas juga,” ujarnya.

Advertisement

Dia juga menggarisbawahi lokasi wisata atau tempat publik lain yang berpotensi didatangi masyarakat saat mudik. Menurutnya, kesiapan sarana prasarana protokol kesehatan harus disiapkan dengan optimal.

 

Tes PCR dan Antigen

Sebelumnya Wapres Ma’ruf Amin saat menjawab pertanyaan awak media dalam siaran pers yang disiarkan di kanal Youtube Wakil Presiden, Selasa (22/3/2022), mengatakan situasi pandemi saat ini sudah cukup terkendali. Ma’ruf mengatakan vaksinasi dosis ketiga atau booster kemungkinan menjadi salah satu syarat mudik Lebaran 2022. Jika itu diberlakukan, tes PCR dan antigen tidak diperlukan lagi.

Baca Juga: Mudik Lebaran Dilonggarkan, Organda: Penumpang Bisa Naik 80 Persen

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan pemerintah masih mengkaji apakah mudik Lebaran 2022 diperbolehkan atau dilarang seperti tahun sebelumnya. Wiku mengatakan pemerintah juga memastikan penularan Covid-19 bisa dikendalikan dengan memastikan cakupan vaksinasi lengkap dan booster semakin tinggi.

“Pemerintah sedang mengkaji hal tersebut dengan memastikan bahwa penularan Covid bisa dikendalikan dengan memastikan cakupan vaksinasi lengkap dan booster yang makin tinggi dan protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin oleh masyarakat,” tegas Wiku saat konferensi pers secara virtual, Kamis (17/3/2022).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif