News
Selasa, 5 Juli 2016 - 10:13 WIB

BOM SOLO : BIN Ungkap Ada Perubahan Strategi Terorisme Global

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BIN, Sutiyoso. (JIBI/Antara/Wahyu Putro A.)

Mapolresta Solo diguncang bom bunuh diri diduga terkait pergerakan ISIS.

Solopos.com, JAKARTA — Ledakan bom di depan Mapolresta Solo diduga menjadi salah satu rangkaian aksi teror kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Hal ini mengingat terjadinya kasus ini tak lama setelah bom di Istambul, Madinah, dan Jeddah.

Advertisement

Terkait ledakan ini, Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso belum bisa berkomentar banyak. Sutiyoso hanya menyatakan ada perubahan pola terorisme secara global.

“Ini perubahan strategi terorisme global. Kuat dugaan ISIS terdesak dan akhirnya melepaskan serangan secara sporadis,” kata Sutiyoso dalam wawancara yang ditayangkan Metro TV, Selasa (5/7/2016).

Sutiyoso mengaitkan peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Solo dengan yang terjadi di Banglades, Irak, Istambul (Turki), dan tiga lokasi di Arab Saudi.

Advertisement

Sutiyoso bahkan menyebut kemungkinan pelaku terkait ISIS yang tersebar di sejumlah negara lain. “Kemungkinan ISIS ada di balik serangan ini, tapi kita harus pastikan terlebih dahulu,” katanya.

Dalam kesempatan ini Sutiyoso membantah BIN kecolongan. Menurutnya BIN telah mencurigai sejumlah orang, namun sulit untuk memastikan kapan bom bunuh diri terjadi dan dimana tempat kejadiannya.

Saat ini di Mapolresta Solo, seluruh area di sekitar tempat ledakan sudah disterilkan oleh polisi. Area dengan radius 100-an meter tersebut hanya boleh dimasuki oleh polisi yang sedang menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Wartawan dan masyarakat yang berkerumun kini telah didesak mundur menjauh dari TKP.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif