News
Minggu, 17 Januari 2016 - 10:15 WIB

BOM SARINAH THAMRIN : Pengamat Duga Pelaku Teror Jakarta Gunakan Medsos untuk Berkomunikasi

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga beraktivitas melintasi proyek MRT ketika pelaksanaan Car Free Day (CFD) di Protokol M.H. Thamrin Jakarta, Minggu (27/12/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Bom Sarinah Thamrin menggegerkan masyarakat pada Kamis (14/1/2016) lalu.

Solopos.com, JAKARTA – Pengamat terorisme Mujahidin Nur memperkirakan para pelaku teror bom di kawasan Sarinah, Jl. M.H. Thamrin Jakarta Pusat menggunakan media sosial sebagai jalur komunikasi antarpelaku.

Advertisement

“Kemungkinannya antara media sosial atau telegram karena pada dasarnya masih banyak alat komunikasi kelompok teroris yang sulit dideteksi oleh aparat. Saya kira dua alat itu yang dipakai oleh mereka,” kata Mujahidin yang juga Direktur The Islah Center tersebut, Minggu (17/1/2016), di Jakarta.

Selama ini, kata dia, pola komunikasi dengan menggunakan alat-alat serupa itu banyak digunakan oleh anggota ISIS. Menurut Mujahidin, pengamatan terhadap pola komunikasi pelaku teror menjadi hal yang krusial sebagai salah satu upaya meminimalkan potensi terjadinya aksi terorisme.

Advertisement

Selama ini, kata dia, pola komunikasi dengan menggunakan alat-alat serupa itu banyak digunakan oleh anggota ISIS. Menurut Mujahidin, pengamatan terhadap pola komunikasi pelaku teror menjadi hal yang krusial sebagai salah satu upaya meminimalkan potensi terjadinya aksi terorisme.

“Sistem mereka adalah sistem sel yang terputus, komunikasi antara satu sel dan sel lainnya itu lazimnya dilakukan oleh pemimpin sel. Hal itu dilakukan melalui komunikasi langsung dengan melakukan PM [personal meeting], biasanya pertemuan dilakukan di tempat-tempat yang sudah mereka pelajari dan kuasai dengan baik,” kata dia.

Pola komunikasi yang dianggap paling aman oleh jaringan itu, yakni dengan memanfaatkan PM atau menggunakan perantara kurir apabila jaraknya relatif cukup jauh, misalnya antarprovinsi atau antarnegara.

Advertisement

Sistem komunikasi yang juga banyak digunakan oleh kelompok penebar aksi teror adalah memakai sandi.

“Akan tetapi, banyak kesempatan bahasa sandi ini mudah dibongkar dan diketahui oleh aparat, apalagi jika sandi dikirim melalui ponsel atau messenger,” kata dia dilansir Antara.

Dalam beberapa waktu terakhir, kata dia, bahasa sandi banyak digunakan kembali dengan modifikasi, misalnya dengan cara meninggalkan pesan atau bahasa pada website, blog, Facebook, Twitter, dan media sosial yang lain.

Advertisement

“Seakan bahasa itu untuk sendiri, padahal itu adalah perintah atau pesan untuk operator lapangan,” kata dia. Selain itu, pola komunikasi yang juga mungkin digunakan, yakni dengan menggunakan bahasa terenkripsi.

Mujahidin mencontohkan dalam kasus terorisme Paris beberapa waktu lalu, pihak ISIS menggunakan konsol game PlayStation 4 (PS4) untuk berkomunikasi, merencanakan serangan, dan merekrut anggota.

“Artinya, alat komunikasi rahasia di antara mereka itu sangat dinamis dan canggih,” katanya.

Advertisement

Masyarakat sendiri, kata Mujahidin, bisa berperan pada level mempersempit gerakan teroris.

Sementara, pada Minggu pagi, kawasan Jl. M.H. Thamrin-Bundaran HI penuh sesak oleh ribuan orang yang menikmati car free day sekaligus menggelar aksi simpatik atas teror bom dan penembakan.

Detikcom melaporkan banyak kelompok masyarakat yang berorasi dan membentangkan spanduk yang menyatakan diri tidak takut dengan teror yang baru saja terjadi.

“Kami tidak takut dengan teroris, karena itu merusak program Presiden Jokowi. Karena itu kita sebagai masyarakat, generasi penerus bangsa, kita harus bersatu padu dan tak bercerai berai karena hal tersebut akan mempermudah mereka untuk menyusup ke tengah-tengah kita,” ujar salah seorang orator yang diiringi tepuk tangan riuh pengunjung Car Free Day.

Dukungan juga diberikan oleh Gerakan Relawan Indonesia dan Gerakan Nasional Sadar Wisata (Gernasta), yang membawa spanduk serta poster dengan tagar #visitindonesia.

Masyarakat yang berada di kawasan Car Free Day pagi ini juga tampak berlalu lalang seperti biasa. Beberapa juga tampak ber-selfie ria di depan pos polisi yang menjadi saksi bisu ledakan.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif