News
Jumat, 23 Desember 2011 - 08:29 WIB

Boediono berkisah soal kematian

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA--Menjelang usianya yang ke-69 pada 25 Februari 2012 nanti, Wakil Presiden Boediono banyak berkisah mengenai kematian dan memaknai sisa hidup pada usia lanjut.

Bagi Boediono, masa lanjut usia (Lansia) atau sering disebut menjelang masa kematian, bukanlah saat yang tepat untuk menimbun harta, berambisi merebut kekuasaan apalagi menjadi tenar. Semua ambisi itu, harusnya dicari pada masa usia muda, saat mencari cara hidup yang terbaik.

Advertisement

“Orang tua kalau seperti itu sudah telat. Menjelang masa tua bukan mencari cara hidup yang terbaik, tetapi mencari cara mati yang terbaik,” ujar Boediono saat menyampaikan sambutan pada Peringatan Hari Lanjut Usia Internasional 2011, Kamis 22 Desember kemarin.

Wapres sendiri  mengaku saat ini sudah masuk kelompok Lansia, namun hal itu tidak meyurutkan dirinya untuk mengabdi menjadi manusia yang berguna.

“Saat ditugaskan Presiden untuk membuka peringatan Hari Lansia ini saya tentu terima dengan senang hati. Ini karena wapresnya juga Lansia,” ujarnya yang langsung disambut tawa para peserta yang mayoritas sudah berlanjut usia ini.

Advertisement

Menurut Boediono, jika patokannya Undang-undang No. 13/1998 tentang Kesejahteraan Lansia yang menyebutkan lansia dia atas 60 tahun, maka dirinya masuk kelompok itu. Usia Boediono saat ini menginjak 68 tahun dan akan genap 69 tahun pada pada 25 Februari 2012 mendatang.

Namun, kata Boediono, hakikatnya lansia itu tidak ditentukan oleh umur biologis, tapi juga ditentukan oleh sikap dan cara pandang. Boediono juga tidak setuju jika Lansia dikatakan sebagai orang yang sudah tidak berguna.

(JIBI/SOLOPOS/asd)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif