News
Kamis, 21 Januari 2010 - 14:44 WIB

BNI: Tak ada rush akibat pembobolan ATM

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Wakil Direktur Utama Bank BNI Felia Salim mengatakan tidak ada rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas kejadian pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) di Bali.

“Transaksi ATM masih normal dan tidak ada lonjakan setelah kasus pembobolan di Bali,” kata Felia, di Jakarta, Kamis (21/1).

Advertisement

Ia mengungkapkan transaksi rata-rata per hari sekitar Rp 300-Rp 400 miliar dan penanganan secara cepat dan tepat telah membuat nasabah tenang.

Dalam pemberitaan sebelumnya Bank BNI akan mengganti kerugian nasabah yang merasa kehilangan dana dan melaporkan dalam dua kali 24 jam.

Advertisement

Dalam pemberitaan sebelumnya Bank BNI akan mengganti kerugian nasabah yang merasa kehilangan dana dan melaporkan dalam dua kali 24 jam.

Bahkan Bank BUMN ini sudah akan membayar sekitar Rp 200 juta kepada 19 nasabah yang kehilangan dananya. Tentang pernyataan pihak kepolisian tentang ada keterlibatan orang dalam, Felia belum melihat ke arah itu.

Ia mengatakan bahwa polisi sedang melakukan investigasi atas kasus tersebut.

Advertisement

Ia juga menegaskan bahwa pembobolan ATM ini dilakukan oleh orang yang memiliki teknologi tinggi.

“Pembobolan ini menggunakan teknologi skemming sehingga bisa memotret PIN dan kartu nasabah,” katanya.

Dengan kejadian ini maka BNI akan mempercepat ATM dengan teknologi anti skemming.

Advertisement

“Saat ini sudah 70 persen ATM yang anti skemming dan akan dipercepat,” katanya.

Selain itu, Felia juga akan mempercepat penggunaan kartu debit berbasis chip sehingga meningkatkan keamanan nasabah.

“Dengan kejadian seperti ini mau ngak mau akan kami percepat dari jadwal yang disepakati dengan BI,” katanya.

Advertisement

ant/fid

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif