News
Rabu, 12 April 2023 - 11:47 WIB

BMKG: Hilal Belum Terlihat 20 April, 1 Syawal Pemerintah Mungkin 22 April

Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peta ketinggian Hilal tanggal 20 April 2023 untuk pengamat di Indonesia. (Istimewa/BMKG)

Solopos.com, SOLO — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hilal 1 Syawal 1444 Hijriah belum terlihat pada Kamis (20/4/2023), sehingga kemungkinan Idul Fitri jatuh pada Sabtu (22/4/2023).

Hal tersebut tertuang dalam siaran pers di laman resmi BMKG yang dipublikasikan Selasa (12/4/2023). Untuk penentuan awal bulan Syawal 1444 H, konjungsi akan terjadi pada Kamis (20/4/2023), pukul 04.12.25 UT atau pukul 11.12.25 WIB atau pukul 12.12.25 WITA atau pukul 13.12.25 WIT. 

Advertisement

“Di wilayah Indonesia pada 20 April 2023, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.33.53 WIT di Merauke, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.45.55 WIB di Sabang, Aceh,” tulis laman tersebut. 

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam tanggal 20 April 2023 di wilayah Indonesia.

Advertisement

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam tanggal 20 April 2023 di wilayah Indonesia.

Secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Syawal 1444 H bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam tanggal 20 April 2023. 

Sementara bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Syawal 1444 H, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 20 April 2023 tersebut.

Advertisement

Berdasarkan kesepakatan, MABIMS mengubah kriteria menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, serta umur bulan lebih dari 8 jam. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan surat bersama ad referendum pada 2021 terkait penggunaan kriteria baru MABIMS di Indonesia mulai 2022.

BMKG kemudian memprediksi fakta-fakta astronomi pada 20 April 2023, meliputi:

Sehingga berdasarkan fakta-fakta tersebut, bulan baru 1 Syawal 1444 Hijriah belum terlihat pada 20 April sesuai kriteria MABIMS. Ramadhan bakal digenapkan 30 hari sehingga kemungkinan Idul Fitri jatuh pada Sabtu (22/4/2023).

Advertisement

Sebelumnya, Peneliti Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin menyebut ada potensi kesamaan awal Ramadan, apabila saat Maghrib, 22 Maret 2023 di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru MABIMS, yaitu dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat (3-6,4). 

Dan pada saat yang bersamaan juga sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal (WH). Sehingga, dua kriteria tersebut menjadi seragam, baik versi 3-6,4 dan WH bahwa 1 Ramadan 1444 pada 23 Maret 2023.

Namun, ada potensi perbedaan terkait Idul Fitri 1444.

Advertisement

“Hal ini disebabkan karena pada saat Maghrib 20 April 2023, ada potensi di Indonesia posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS. Namun di sisi lain, sudah memenuhi kriteria WH. Jadi, ada potensi perbedaan, yaitu versi 3-6,4, 1 Syawal 1444 pada 22 April 2023, sedangkan versi WH, 1 Syawal 1444 pada 21 April 2023,” urainya, mengutip laman resmi BRIN.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif