News
Selasa, 14 Desember 2021 - 12:29 WIB

BMKG Deteksi Tsunami di Dua Wilayah Ini

Newswire  /  Sri Sumi Handayani  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Solopos.com, SOLO — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi tsunami setinggi 0,07 meter terjadi di dua desa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yakni Desa Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, dan Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai pada Selasa (14/12/2021).

Data yang dihimpun Solopos.com dari website BMKG, Selasa, tsunami di Marapokot terjadi pukul 10.36 WIB sedangkan di Reok terjadi pukul 10.39 WIB. BMKG memberikan peringatan dini tsunami pada pukul 10.20.23 WIB.

Advertisement

Baca Juga : Warga Makassar dan Sekitarnya Rasakan Gempa Bumi di Barat Laut Larantuka NTT

Pemutakhiran peringatan dini tsunami akibat gempa Magnitudo 7,4. Pusat gempa berada di 113 kilometer (Km) barat laut Larantuka, NTT. Gempa terjadi pada kedalaman 10 km pada titik koordinat 7.59 Lintang Selatan (LS) dan 122.24 Bujur Timur (BT).

Advertisement

Pemutakhiran peringatan dini tsunami akibat gempa Magnitudo 7,4. Pusat gempa berada di 113 kilometer (Km) barat laut Larantuka, NTT. Gempa terjadi pada kedalaman 10 km pada titik koordinat 7.59 Lintang Selatan (LS) dan 122.24 Bujur Timur (BT).

“Potensi tsunami untuk diteruskan kepada masyarakat. Ikuti arahan peringatan dini tsunami dari BPBD, BNPB, dan BMKG,” tulis BMKG.

BMKG juga menyampaikan data sejumlah daerah berpotensi tsunami berdasarkan pemodelan. Sebanyak empat daerah dalam status peringatan waspada tsunami.

Advertisement

Sejumlah wilayah yang dimaksud Flores Timur bagian utara (NTT), Pulau Sikka NTT, Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata NTT. BMKG menyebut pemutakhiran data pada Selasa pukul 11.24.46 WIB.

“Pemerintah provinsi, kabupaten, kota yang berada pada status waspada diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.”

Baca Juga : Gempa Bumi Susulan 2 Kali di Larantuka, Terakhir Tidak Berpotensi Tsunami

Advertisement

Dilansir dari Suara.com, Selasa (14/12/2021), BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami akibat gempa tersebut dan meminta masyarakat Flores, Sulawesi, hingga Maluku untuk menjauhi pesisir pantai.

Sedikit mengingat, Tsunami Flores pernah terjadi pada 12 Desember 1992. Bencana alam itu menelan korban jiwa hingga lebih dari 2.500 orang.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif