News
Rabu, 8 September 2021 - 11:42 WIB

Block C2 Lapas Tangerang Berisi Napi Kasus Narkoba, Pembunuhan, dan Terorisme

Newswire  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menkum HAM, Yasonna H Laoly, mengunjungi Lapas Kelas I Tangerang yang terbakar. (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM), Yasonna Laoly, menyebut Blok C2 di Lapas Tangerang yang terbakar dini hari tadi berisi narapidana kasus narkoba, terorisme, dan pembunuhan. Di antara 41 korban meninggal, dua di antaranya adalah warga negara Afrika Selatan dan Portugal.

Hal tersebut disampaikan Yasona saat mengunjungi Lapas Tangerang yang terbakar pada Rabu (8/9/2021) sekitar pukul 01.30 WIB.
“Rasa duka mendalam saya sampaikan atas jatuhnya korban dalam kebakaran ini,” ucap Yasonna dalam keterangannya, Rabu.

Advertisement

“Data yang saya peroleh menyebutkan ada 41 orang yang meninggal akibat kebakaran ini. Salah satu korban meninggal adalah warga binaan kasus terorisme, satu tindak pidana pembunuhan, sementara lainnya narkoba. Dua di antara korban meninggal merupakan warga negara asing dari Afrika Selatan dan Portugal,” tuturnya, seperti dilansir detik.com.

Baca Juga: Lapas Tangerang yang Kebakaran, Kapasitas 900 Orang Tapi Diisi 2.096 Napi

Kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang juga diselimuti masalah klasik kelebihan penghuni. Pada saat kejadian kebakaran, lapas itu berisi 2.069 narapidana (napi) dan tahanan di mana seharusnya hanya berisi 900-an orang. Sementara total penjaga yaitu 13 orang untuk 4 blok yang ada di lapas itu.

Advertisement

Dari 4 blok itu disebutkan kebakaran menghanguskan Blok C2, sementara blok lainnya aman. Untuk Blok C2 disebut seharusnya berisi 40 orang tetapi saat kejadian berisi 122 orang.

Akibat Korsleting

Kebakaran terjadi pukul 02.00 WIB dini hari tadi. Api berhasil dipadamkan pada pukul 04.00 WIB. Penyebab kebakaran sementara ini diduga akibat korsleting listrik.

Baca Juga: Kebakaran Lapas Tangerang Berawal dari Blok C2, Dihuni 122 Napi

Advertisement

Sementara itu, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri diterjunkan dalam kejadian ini.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono, menyebut DVI Polri perlu dilibatkan untuk mengidentifikasi para korban. Adapun penyebab sementara dari kebakaran Lapas Kelas I Tangerang adalah korsleting listrik.

Sementara itu, Kabareskrim Polri, Komjen Pol Agus Andrianto, mengatakan tim Labfor Polri yang diterjunkan bersifat membantu Polda Metro Jaya. “Kapolda Metro sudah in charge di lapangan bersama Dirjen Lapas. Backup Labfor kita lakukan,” kata Agus saat dihubungi terpisah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif