News
Rabu, 5 Juni 2013 - 16:04 WIB

Bisnis Waralaba di Solo Minim

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

ilustrasi

SOLO–Kota Solo masih tertinggal dalam perkembangan bisnis franchise atau waralaba. Tak lebih dari 10 usaha yang telah merambah bisnis waralaba.

Advertisement

“Kalah jauh dengan kota tetangga Jogja. Penyebabnya bisa kreativitas yang kurang dan ini masih perlu ditingkatkan,” kata Gus Minging, anggota bidang waralaba Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Solo di Balaikota Solo, Rabu (5/6/2013).

Padahal, waralaba jadi salah satu kunci kesuksesan dalam berwiraswasta. Dengan sistem ini, kata owner Nakamura, pemilik merek dapat melipatgandakan keuntungan dengan bekerja bersama mitra. Solo miliki potensi sumber daya manusia yang tak kalah dengan kota lain, salah satu potensinya yakni sdm pada mahasiswa di Solo.

“Maka saya di bidang waralaba HIPMI Solo terus memberi arahan agar anak muda di Solo untuk merambah bisnis waralaba.”

Advertisement

Perkembangan bisnis waralaba di seluruh Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Bahkan meningkat signifikan pada lima tahun terakhir.

Permendag No.31/2008 tentang Waralaba tentang mencantumkan sejumlah kriteria utama sebuah perusahaan waralaba.

Pertama, memiliki ciri khas usaha seperti merk, bahan baku, cara penyajian. Kedua, perusahaan harus membukukan keuntungan selama minimal dua tahun.

Advertisement

Berikutnya, waralaba wajib memiliki standar operasi pelayanan (SOP) atas barang dan jasa yang ditawarkan. Serta SOP tersebut mudah diajarkan dan diaplikasikan.

Selanjutnya, perusahaan waralaba harus memperlihatkan adanya kesinambungan usaha. Terakhir, perusahaan waralaba memenuhi jaminan hak kekayaan intelektual (HAKI).

Simak berita menarik lainnya : http://digital.solopos.com/file/05062013/

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif