News
Selasa, 20 Maret 2012 - 10:49 WIB

BISNIS WARALABA: Bank Saudara Tawarkan Kredit Waralaba

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BANK SAUDARA-Kepala kantor cabang Bank Saudara Solo, Abdurachman Hadi (dua dari kanan) berbincang dengan Pemimpin Redaksi Harian Umum Solopos, Aditya Noviardi saat berkunjung ke Griya Solopos, Solo, Senin (19/3/2012).JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

BANK SAUDARA-Kepala kantor cabang Bank Saudara Solo, Abdurachman Hadi (dua dari kanan) berbincang dengan Pemimpin Redaksi Harian Umum Solopos, Aditya Noviardi saat berkunjung ke Griya Solopos, Solo, Senin (19/3/2012).JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto

SOLO- Bank Saudara yang sebagian besar sahamnya dimiliki pengusaha Arifin Panigoro tersebut sanggup memberikan pinjaman untuk waralaba sampai 70% agunan.

Advertisement

Kepala Cabang (Kacab) Bank Saudara Solo, Abdurachman Hadi, mengatakan kredit waralaba terbilang baru ditawarkan. Menurut Hadi, penawaran kredit ini merujuk pada semakin moncernya bisnis waralaba. Keberadaan dua waralaba sukses, Indomaret dan Alfamart, menjadi salah satu inspirasi mengapa Bank Saudara meliris kredit warabala.

“Baru kami tawarkan, di Solo ini yang pertama. Kami bisa berikan kredit sampai 70% agunan. Agunannya ya tokonya, atau kalau masih kurang bisa berikan agunan tambahan.,” beber Hadi, saat kunjungan di Griya Solopos, Senin (19/3/2012).

Disinggung mengenai skema kredit, dia memaparkan kredit waralaba diberikan dengan nilai tertentu sesuai dengan bisnis waralaba yang dipilih. Sebagai gambaran, untuk minimarket dibutuhkan lebih dari 150 juta.
Hadi melanjutkan, karena nilainya yang cenderung besar bunga kredit waralaba juga ditetapkan rendah, yakni berkisar 15% per tahun. Sedangkan jaminan, bisa berupa outlet maupun tambahan jaminan lain.

Advertisement

Bank Saudara memang optimistis dapat menyalurkan kredit dalam jumlah besar di tahun pertama ekspansi bank swasta ini di Solo. Hadi menyebut pihaknya mentargetkan mampu menyalurkan Rp100 miliar kredit, di mana 40% ditujukan untuk sektor komersial. Sektor koperasi, bank perkreditan rakyat (BPR), dan multifinance masih mendominasi penyaluran kredit, di antaranya koperasi pengusaha susu di Boyolali.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif