News
Kamis, 24 Desember 2015 - 05:10 WIB

BISNIS STARTUP : Ini 4 Tahap Pendanaan Startup

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/wordpress.com)

Bisnis startup di Indonesia mulai menggeliat. Ada empat tahap pendanaan startup.

Solopos.com, SOLO — Startup atau perusahaan rintisan bisa dibilang merupakan salah satu topik paling populer sepanjang 2015. Bicara soal startup sangat erat kaitannya dengan pendanaan atau funding dan investasi atau investment.

Advertisement

Namun sayangnya, tidak jarang jika sebagian dari kita yang mungkin ingin atau sudah terjun ke dunia startup belum mempunyai informasi tentang hal ini. Untuk itu, berikut ini empat tahap pendanaan startup, yang dihimpun Liputan6.com dari dari One Vest, Rabu (23/12/2015).

1. Seed Investment

Seed investment merupakan jenis pertama dari putaran pendanaan. Sederhananya, pendanaan ini merupakan tahap investasi awal yang diarahkan untuk membantu pendiri startup dalam menetapkan arah dan tujuan bisnisnya. Tujuan seed investment adalah sebagai berikut:

Advertisement

-Identifikasi Produk

Pendiri startup mungkin memiliki sebuah gagasan tentang jenis produk atau jasa yang ingin ia kembangkan. Nah, seed investment biasanya merupakan bagian besar dari penyatuan elemen rancangan dan penetapan untuk peluncuran sebuah produk.

-Orientasi Marketplace

Pada tahap ini, sebuah startup mungkin ingin melakukan riset pasar yang ada, memahami kompetisi, dan mengetahui cara terbaik untuk menjual produk atau jasanya.

Advertisement

-Penargetan Demografis

Mengidentifikasi demografi tertentu atau khalayak target mungkin masih diperlukan bagi sebuah produk atau jasa. Langkah itu boleh jadi termasuk riset pasar dan langkah-langkah eksplorasi lainnya.

-Pembentukan Tim

Ada kemungkinan seed investment dapat digunakan untuk membangun tim kerja di luar pendiri startup tersebut. Pembentukan tim ini bisa saja dibutuhkan untuk mencari orang dengan keahlian tepat, yang diperlukan untuk membuat atau meluncurkan suatu produk.

Advertisement

Seed investment juga tidak selalu diperlukan karena tak sedikit pendiri startup yang sudah terlebih dahulu memiliki sejumlah sumber daya sebelum mereka mencari modal. Dalam beberapa kasus, jenis investasi ini dapat berperan penting untuk mulai menumbuhkan startup.

2. Investasi Seri A

Jenis investasi Seri A paling sering ditemui ketika tahap seed tidak memerlukan suntikan dana dari luar. Pada saat ini kebanyakan startup memiliki gagasan kuat tentang apa tujuan utama di balik setiap produk atau layanannya, dan mungkin di tahap ini startup telah meluncurkan produknya secara komersial. Investasi Seri A harus mencapai salah satu dari distribusi, pasar baru.

Tahap 2

Advertisement

Fungsi utama dari investasi seri A juga biasanya untuk membawa perusahaan ke tingkat berikutnya. Modal yang muncul selama putaran ini sering kali digunakan untuk menerapkan rencana bisnis baru ke arah tujuan bisnis yang sudah ditetapkan. Hal ini dapat mencakup peluncuran produk atau pencapaian target penjualan baru.

Kekurangan

Investasi Seri A juga dapat digunakan untuk menebus kekurangan modal. Sebuah startup mungkin masih terlihat sebagai peluang investasi yang menjanjikan, tetapi biaya tak terduga dapat menghabiskan dana yang tersedia, dan putaran investasi lainnya mungkin diperlukan untuk mengimbangi hal ini.

3. Investasi Seri B

Pada saat investasi Seri B secara aktif sedang dikejar, bisnis startup biasanya sedang ada di kondisi baik dalam perjalanannya untuk menjadi bisnis yang benar-benar didirikan.

Gambarannya adalah produksi yang dikelola dengan baik, iklan yang tayang dalam aliran penuh, dan pelanggan atau pengguna aktif yang membeli produk atau jasa seperti yang direncanakan. Sementara keterukuran adalah faktor di Seri A investasi, fokus utama di sini termasuk ekspansi tim, globalisasi, akuisisi.

Advertisement

4. Investasi Seri C dan Seterusnya

Tidak ada batasan teknis terkait jumlah putaran investasi yang bisa dikejar oleh startup. Ini sangat tergantung pada perjanjian antidilusi yang sebelumnya telah diperoleh investor, yang memastikan bahwa saham investor tidak pernah dikurangi.

Ketika setiap putaran investasi mengalami kemajuan, lebih banyak ekuitas kepemilikan dalam bentuk nilai uang–perusahaan dilepaskan, sehingga mereka biasanya tidak dimasukkan ke dalam perspektif investor dan pendiri. Memahami berbagai intrik dari setiap putaran investasi akan membantu investor potensial memutuskan tindakan yang paling tepat.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif