News
Jumat, 25 Desember 2015 - 19:15 WIB

BISNIS PROPERTI : Rumah Bersubsidi Laku Keras, REI Genjot Penjualan Hunian Komersial

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Perumahan (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Bisnis properti Soloraya diharapkan kembali bergairah pada 2016.

Solopos.com, SOLO — Demi menggenjot penjualan rumah, Real Estat Indonesia (REI) Soloraya mengadakan pameran End Year Expo 2015 di Atrium Solo Paragon Lifestyle Mall mulai Rabu (23/12/2015) hingga 3 Januari 2016.

Advertisement

Ketua REI Soloraya, Anthony Abadi Hendro P., mengatakan penjualan rumah dengan harga Rp500 juta ke atas sulit dilakukan sehingga mengalami penurunan drastis, yakni sekitar 50%. Hal ini dipengaruhi kondisi ekonomi yang lesu dan daya beli masyarakat menurun.

“Permintaan rumah terus meningkat tapi ini hanya untuk rumah subsidi karena banyaknya kemudahan yang diberikan pemerintah, seperti uang muka satu persen dan bunga fix lima persen,” ungkap Tony kepada wartawan di Atrium Sopar Mall, Rabu lalu.

Dia berharap dengan tingginya penjualan rumah subsidi bisa membantu perputaran ekonomi sehingga daya beli masyarakat naik sehingga penjualan rumah nonsubsidi ikut terdongkrak.

Advertisement

Dia menyampaikan pada tahun ini hanya sekitar 2.500 unit rumah yang bisa disediakan dari target pembangunan 3.500 rumah subsidi.

Meski begitu, dia mengaku optimistis pada tahun depan target pembangunan rumah murah sebanyak 4.000 unit bisa tercapai karena waktu pelaksanaan lebih lama dan perizinan lebih mudah.

Branch Manager Bank Tabungan Negara (BTN) Solo, Teguh Wahyudi, menyampaikan pada tahun ini penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) sudah melebihi target.

Advertisement

“Pada tahun depan, pemerintah tidak hanya memberikan keringanan berupa subsidi suku bunga dan uang muka satu persen tapi ada juga program pemberian uang muka Rp4 juta sedangkan untuk PNS masih bisa ditambah lagi Rp4 juta dari Taperum [Tabungan Perumahan] dan bantuan Rp1,2 juta-Rp1,8 juta berdasarkan golongan,” jelasnya.

Manager Marketing Candi Propertindo, Nana Restuti, menyampaikan penjualan rumah komersial menurun sekitar 50% tapi di akhir tahun ini diharapkan ada peningkatan penjualan hingga 30% dari bulan biasanya.

Advertisement
Kata Kunci : Bisnis Properti
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif