News
Senin, 19 Oktober 2015 - 00:50 WIB

BISNIS PERHOTELAN SOLORAYA : Sektor MICE Hotel Kembali Bergeliat

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi wisatawan mancanegara (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Bisnis Perhotelan Solo, Bidang MICE di hotel mulai menggeliat menjelang akhir tahun.

Solopos.com, SOLO–Menjelang akhir tahun, bisnis perhotelan pada sektor meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE) di Solo dan sekitarnya mulai bergeliat.  Aktivitas meeting yang diselenggarakan korporat dan pemerintah lebih banyak ketimbang bulan-bulan sebelumnya.

Advertisement

Public Relation Officer Syariah Hotel Solo, Paramita Sari Indah W, mengatakan sektor MICE menyumbang revenue cukup besar pada bulan ini. Selain menggelar rapat, tamu yang berasal dari segmen governtment, korporat, instansi, dan grup juga menginap di hotel.

“Beberapa grup dari kementerian banyak yang masuk. Saat ini agenda pemerintahan sangat banyak karena mereka juga harus menyerap anggaran sampai akhir tahun. Pertumbuhannya juga cukup tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” jelas dia kepada Solopos.com di hotel setempat, Minggu (18/10/2015).

Menurutnya, sektor MICE mulai tumbuh positif seusai Lebaran 2015. Dia memperkirakan sektor tersebut akan terus memuncak hingga Desember mendatang. Dia berharap tidak ada lagi kebijakan dari pemerintah yang berdampak negatif terhadap kelangsungan bisnis perhotelan.

Advertisement

Hal itu seperti kebijakan yang sempat dikeluarkan pemerintah mengenai larangan pegawai negeri sipil menggelar rapat di hotel.
Selain MICE, menurutnya, okupansi atau tingkat hunian kamar pada Oktober juga cukup signifikan.
“Pada pekan ini, okupansi lumayan tinggi, hingga menyentuh 83 persen dari 378 kamar,” jelasnya.

Peningkatan okupansi juga terjadi di Best Western Premier Hotel Solo Baru, Sukoharjo. E-commerce Best Western Premier Hotel, Singgih Heri P, menuturkan  okupansi saat ini di kisaran 60%.  “Okupansi sekitar 60 persen. Dari jumlah itu 30 persen di antaranya berasal dari korporat, sedangkan sisanya dari government dan dari online travel agent (OTA),” katanya kepada wartawan belum lama ini.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif