News
Kamis, 1 Oktober 2015 - 18:50 WIB

BISNIS BAHAN BANGUNAN : Penjualan Batu Alam di Solo Merosot

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang, Wahid Nur Ahkam, mengecek batu alam yang dijual di Pajang, Laweyan, Solo, Selasa (29/9/2015). (JIBI/Shoqib Angriawan/Solopos)

Bisnis bahan bangunan ikut terdampak kondisi ekonomi yang saat ini sedang lesu.

Solopos.com, SOLO—Penjualan batu alam di Solo merosot tajam akibat melambatnya perekonomian nasional pada 2015. Pedagang pun memilih mempertahankan harga lama meski ongkos produksi mengalami kenaikan.

Advertisement

Salah satu pedagang, Wahid Nur Ahkam, mengatakan penurunan penjualan mulai terjadi sejak awal tahun. Penuruan permintaan tidak hanya terjadi pada sektor pemerintah, tetapi juga swasta.

Untuk mempertahankan penjualan, dia terpaksa tidak menaikkan harga. Padahal, ongkos produksi sudah melonjak beberapa bulan silam. Harga batu alam sangat dipengaruhi cuaca dan bahan bakar minyak. Mayoritas batu alam dia peroleh dari daerah Gunung Kidul dan Muntilan.

“Jika harga (batu alam) naik, daya jangkau masyarakat menjadi semakin rendah. Penjualan sekarang lagi lesu, enggak seperti tahun lalu,” ujarnya saat ditemui solopos.com di tokonya yang ada di Pajang, Laweyan, Solo, Selasa (29/9/2015).

Advertisement

Namun demikian, memasuki September ini penjualan mulai membaik ketimbang bulan sebelumnya. Sejumlah proyek pemerintah mulai berjalan meski belum begitu ramai. Permintaan dari perorangan juga sudah muncul beberapa kali dalam bulan ini.

“September ini mulai lebih bagus daripada bulan-bulan sebelumnya. Kami tertolong proyek pemerintah dan perorangan,” urainya.

Hingga saat ini beberapa jenis batu alam yang diminati masyarakat yakni jenis batu andesit dan candi. Batu andesit dijual seharga Rp140.000/ meter persegi hingga Rp180.000/meter persegi. Sedangkan batu candi dijual seharga Rp75.000/meter persegi sampai Rp125.000/meter persegi.

Advertisement

Sementara, pada bisnis mebel dan interior juga demikian. Salah satu pelaku mebel dan interior di Solo, Yanto, mengatakan permintaan menurun drastis beberapa bulan terakhir. Menurutnya, persaingan saat ini semakin ketat dengan aneka promo yang ditawarkan masing-masing produsen kepada konsumen.

“Apalagi, sekarang juga banyak yang bermain tender besar. Banyak pabrik yang menawarkan promo-promo juga sekarang,” paparnya kepada solopos.com di showroom-nya, belum lama ini.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif