News
Jumat, 15 Maret 2024 - 14:15 WIB

Bisa Jadi Sumber Cuan, Siswa SMP Batik Solo Diajak Jadi Petani Hidroponik

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan siswa SMP Batik Solo menyimak penjelasan mengenai hidroponik di aula sekolah setempat, Jumat (15/3/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Puluhan siswa SMP Batik Solo menyimak penjelasan mengenai cara memanfaatkan lahan sempit lewat metode hidroponik di sekolah setempat, Jumat (15/3/2024).

Para siswa diajak menjadi petani hidroponik. Mereka mendapatkan penjelasan langsung dari petani mengenai hidroponik. Sekaligus cara untuk berwirausaha di bidang pertaanian sehinga menghasilkan cuan.

Advertisement

Meski ketersediaan lahan di Kota Solo untuk pertanian sudah sangat sempit. Namun, metode hidroponik bisa menjadi alternatif untuk tetap memproduksi hasil pertanian yang berkualitas.

Hidroponik sendiri sangat praktis lantaran bisa budi daya tanaman tanpa menggunakan media tanah dan hanya memanfaatkan air.

Advertisement

Hidroponik sendiri sangat praktis lantaran bisa budi daya tanaman tanpa menggunakan media tanah dan hanya memanfaatkan air.

Meski begitu agar bisa menghasilkan hasil panen yang baik tetap perlu memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Hal ini penting dilakukan lantaran tanaman tidak tumbuh di atas tanah.

Banyak jenis tanaman yang bisa tumbuh dengan metode hidroponik, seperti kubis, mentimun, tomat, bayam, stroberi, sampai selada.

Advertisement

“Kegiatan ini satu pekan sekali. Jadi setiap Jumat itu anak-anak melakukan kegiatan kokurikuler yaitu P5. Setiap kelas nanti memiliki ciri khas sendiri-sendiri,” kata dia selepas acara, Jumat (15/3/2024).

Dia mengatakan kegiatan P5 tidak selalu bertemakan pertanian. Namun, masing-masing kelas memiliki tema yang berbeda.

“Temanya sudah ditentukan oleh sekolah, tapi setiap kelas memilih topik sendiri sesuai karakteristik kelas. Untuk kelas hari ini, mengikuti kegiatan asyiknya bertani dengan metode hidroponik,” kata dia.

Advertisement

Dia mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar siswa bisa belajar tidak saja di dalam kelas, namun juga di lingkungan atau alam sekitar.

“Harapannya siswa tentunya memiliki jiwa profil pelajar pancasila yaitu kreatif, mandiri, dan berkembang sesuai dengan zamannya,” kata dia.

Petani hidroponik asal Solo yang juga menjadi pemateri, Saryadi, mengatakan dirinya ingin membagi pengalaman sebagai petani kepada generasi yang lebih muda.

Advertisement

“Untuk mengenalkan ke anak-anak bahwasannya generasi Z perlu mepelajari cara bertani dengan cara hidroponik. Tujuannya agar tumbuh kesadaran wirausaha,” kata dia.

Selain itu, dirinya mengatakan dengan mempelajari cara praktis bertani itu, para siswa bisa memulai usaha di bidang pertanian sehingga memiliki penghasilan sendiri.

Terlebih, menurut dia, pertanian hidroponik di Solo sangat potensial untuk digarap. Menurut dia, hal itu sangat positif bagi pengembangan sektor pertanian di Kota Bengawan.

“Ke depannya dengan banyaknya orang yang menggunakan metode hidroponik ini bisa menjadi alternatif pengembangan lahan yang memang di Solo sudah terbatas. Bisa juga sebagai sumber penghasilan,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif