News
Minggu, 9 Mei 2021 - 11:02 WIB

Bipang Ambawang, Babi Panggang Khas Dayak yang Dipromosikan Jokowi

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bipang Ambawang khas Kalimantan Barat. (Instagram/@bipangambawang)

Solopos.com, SOLO – Video Presiden Joko Widodo yang mempromosikan bipang Ambawang, makanan olahan babi panggang khas Dayak di Kalimantan Barat, menjadi sorotan publik. Pasalnya promosi tersebut disampaikan dalam pidato presiden yang konteksnya berkaitan dengan larangan mudik pada momen Lebaran 2021.

Jika merujuk pada khazanah kuliner Nusantara, ada dua makna yang merujuk pada bipang. Yaitu bipang atau jipang tanpa kata ambawang yang merupakan kudapan berupa kue beras, atau bipang (biji teratai) khas Kalimantan yang mirip dengan jipang, tetapi terbuat dari biji teratai. Demikian penjelasan pakar kuliner Santhi Serad, seperti dikutip dari Bisnis.com, Minggu (9/5/2021).

Advertisement

Namun, dalam pidato tersebut Presiden Jokowi dengan gamblang menyebut bipang ambawang yang merupakan kuliner babi panggang khas masyarakat Dayak.

Bipang Ambawang merupakan merek dagang usaha kuliner olahan babi dari Sungai Ambawang di Kalimantan Barat. Merek ini didaftarkan pada 26 Agustus 2020 atas nama Juniarto.

Advertisement

Bipang Ambawang merupakan merek dagang usaha kuliner olahan babi dari Sungai Ambawang di Kalimantan Barat. Merek ini didaftarkan pada 26 Agustus 2020 atas nama Juniarto.

Baca juga: Video Bipang Jokowi Awalnya untuk Promosi Kuliner Nusantara, Tapi Bikin Kisruh!

Merek dagang ini menjual aneka makanan berbahan dasar babi, mulai dari babi putar, babi asap, lemak babi, hingga aneka snack olahan babi. Namun yang paling terkenal adalah olahan babi panggangnya yang terkenal krispi di luar dan lembut di dalam.

Advertisement

Kuliner yang satu ini biasanya disantap dengan sambal antuha alias sambal terasi khas Kalimantan maupun kit iu, saus karamel berasa manis asam yang terbuat dari gula dan jeruk sonkit.

Baca juga: Sengsu

Pemilik usaha bipang ambawang juga sudah menjelaskan bahwa olahan kuliner tersebut berbahan dasar babi atau makanan kategori non-halal bagi umat muslim.

Advertisement

Hal inilah yang membuat para netizen heran dengan maksud pidato Presiden Jokowi mempromosikan bipang sebagai kuliner khas Kalimantan yang disebut cocok dipesan sebagai hantaran saat Lebaran 2021 karena adanya larangan mudik.

Baca juga: Kisah Bakul Perangko di Solo Nemu Uang Rp20 Juta & Dikembalikan ke Pemiliknya

Keriuhan pembahasan tentang bipang dalam video pidato Presiden Jokowi itu pun menjadi trending topic di Twitter Indonesia pada Sabtu (8/5/2021). Menanggapi kontroversi tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menegaskan video tersebut dimaksudkan untuk mempromosikan kuliner Nusantara.

Advertisement

Narasi tersebut ditujukan untuk masyarakat Indonesia secara umum yang terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama. Mendag Muhammad Lutfi juga menyampaikan permintaan maaf. Dia menegaskan tidak ada maksud apapun dari pernyataan Presiden Jokowi dalam mempromosikan kuliner Nusantara, termasuk bipang Ambawang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif