News
Selasa, 27 Oktober 2020 - 16:42 WIB

Bikin Konten Pelecehan Seksual Anak, 44 Pria Diringkus Polisi

Ginanjar Saputra  /  Dewi Munjung Rahayu  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pelaku pembuatan konten pelecehan seksual anak di Australia ditangkap polisi, Jumat (27/10/2020). (Reuters)

Solopos.com, CANBERRA — Aparat Australian Federal Police (AFP) atau Kepolisian Federal Australia telah menangkap 44 pria yang dituding telah memproduksi konten pelecehan seksual anak di bawah umur, Jumat (23/10/2020). Konten hasil 44 pria itu telah disebarkan melalui internet.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (25/10/2020), polisi juga menyelamatkan 16 anak saat penangkapan pelaku. Mereka dieksplotasi para pelaku untuk membuat konten pelecehan anak.

Advertisement

Puluhan pria itu ditangkap setelah polisi melakukan penyelidikan selama setahun. Kasus tersebut diselidiki polisi setelah ribuan orang melaporkan adanya konten pelecehan anak yang disebarkan melalui internet. Khususnya platform penyimpanan data cloud.

91 Anak di Sragen Kena Corona, Orang Tua Diimbau Tak Ajak Anak ke Kerumunan

"Piksel demi piksel, kami dengan susah payah mencari petunjuk dan tidak pernah menyerah. Alat yang digunakan pelaku memberikan polisi Australia akses ke keahlian terkemuka dunia," kata Komisaris AFP, Reece Kershaw.

Advertisement

Puluhan pelaku yang ditangkap atas tuduhan pembuatan konten pelecehan seksual terhadap anak berusia antara 19 tahun hingga 57 tahun. Mereka juga dari latar belakang perkerjaan yang berbeda-beda, seperti pekerja konstruksi bangunan, sopir, bahkan penegak hukum.

Meledak Terus, Kasus Covid-19 di Klaten Tambah 18 Sehari & 1 Meninggal Dunia

Kini, ke-44 pria tersebut harus menghadapi 350 dakwaan atas perbuatan mereka. Polisi Federal Australia mengatakan telah menyelamatkan 134 anak dari eksploitas selama setahun terakhir.

Advertisement

Banyak Nakes di Klaten Kena Corona, Warga Diimbau Tak Takut ke RS & Puskesmas

Dari 134 anak itu, ada 67 anak yang dikirim ke luar Australia dan sudah diselamatkan aparat AFP.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif